Rocky Gerung Jengkel Dikirimi Emak-emak dan Anak-anak ke Rumahnya: Saya Cek Gak Ada yang Ngerti

Rocky Gerung Jengkel Dikirimi Emak-emak dan Anak-anak ke Rumahnya: Saya Cek Gak Ada yang Ngerti

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Pengamat Politik, Rocky Gerung, kini enggan secara jelas menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu dilakukan Rocky Gerung buntut dari kasus dugaan penghinaan terhadap Jokowi yang menyeret namanya.

Setelah menuai kontroversi, Rocky Gerung memang telah meminta maaf di hadapan publik.

Ia mengaku menyesal telah membuat kegaduhan setelah dianggap menghina Jokowi dengan perkataan tak pantas.

Kini, giliran Rocky Gerung yang mendesak PDIP untuk minta maaf.

Menurut Rocky, PDIP telah menghimpun massa untuk mencegahnya datang ke sejumlah kampus.

Rumah Rocky di wilayah Sentul bahkan didatangi massa emak-emak yang tak terima setelah Jokowi dihina.

"Kita tahu yang pertama melaporkan saya adalah PDIP, itu yang memicu lainnya ikut melaporkan, jadi mesti fair," ungkap Rocky, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (6/8/2023).

Pria 64 tahun itum lantas mengakui pernah menyampaikan kritikannya terhadap sejumlah presiden Republik Indonesia (RI).

Tak hanya dengan Jokowi, Rocky mengaku juga sempat mengkritik presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Pak Hasto juga harus mengerti ini adalah perselisihan politik antara saya dan Presiden ke-7 Republik Indonesia, lebih baik begitu deh daripada salah lagi," ucap Rocky.

"Kenapa begitu? Karena dengan Presiden ke-6 Republik Indonesia saya juga berselisih."

"Bahkan video lama saya mengkritik Pak SBY akhirnya beredar lagi tuh."

"Demikian juga dengan Gus Dur, saya berselisih terus," imbuhnya.

Rocky kini merasa kebebasan berbicaranya dirampas seusai kasus dugaan penghinaan ini mencuat.

Ia menduga ada 'kepentingan' tertentu di balik ramainya kasus dugaan penghinaan Jokowi yang membelitnya.

"Jadi ada perselisihan antara warga negara dan pemimpin negara," ujar Rocky.

"Dan sekarang yang terjadi adalah pembelahan di antara warga negara."

"Mana mungkin secara etis ada warga negara yang menghalangi warga negara untuk bicara."

"Saya tetap warga negara mestinya tidak dihalangi untuk mengucapkan. Kita bisa baca siapa mengerahkan siapa demi kepentingan siapa," imbuhnya.

Lebih lanjut, Rocky membahas soal demo emak-emak di kediamannya baru-baru ini.

"Saya jengkel juga kenapa dikirim emak-emak dengan anak yang masih digendong ke rumah saya ke Sentul."

"Saya cek enggak ada yang mengerti itu," tukasnya.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita