GELORA.CO -Pengamat politik Rocky Gerung mengapresiasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur (Jatim) yang menyuarakan supaya aparat fokus mengurus kasus korupsi ketimbang ucapan akademisi itu.
Menurut Rocky, NU Jatim memahami tentang politik substansial dan politik kondisional seperti yang dihadapinya sekarang.
"Saya ucapkan terima kasih karena teman-teman NU Jawa Timur mengerti beda antara politik yang betul-betul substansial dan politik yang kondisional, nah yang sekarang ini kondisional, kata Rocky dikutip Liberte Suara, Kamis (10/8/2023).
Lebih lanjut Rocky mengingatkan bahwa isu yang berkembang sekarang harus dilihat dan dibedakan dalam dua hal yaitu politik dan hukum.
"Kita ada kesulitan untuk memetakan ini isu politik atau isu hukum. Kalau isu hukum ini yang bisa dijerat undang-undang atau isu hukum yang dipaksakan untuk dijerat undang-undang," ungkapnya.
Sikap NU Jatim tersebut, tutur dia, sejalan dengan posisi organisasi massa Islam itu saat ini yang tumbuh menjadi faktor penentu dalam politik.
Dalam konteks pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang, jelas mantan dosen Ilmu Filsafat itu, banyak calon presiden (capres) menunggu semacam sinyal penting dari NU.
"Saya melihat NU mengambil posisi yang sangat penuh siasat hari-hari ini karena tetap NU akhirnya jadi faktor," tutur dia.
"Dia bukan lagi variabel, tetapi NU sebagai satu ide sejarah, ide kebudayaan, ide politik dia akhirnya tumbuh sebagai faktor, dan itu yang kemudian menerangkan kenapa calon-calon presiden harus menunggu semacam sinyal atau pulung dari NU itu," pungkas Rocky.
Sumber: suara