Rocky Gerung Akan Menjadi Tumbal untuk Penundaan Pemilu 2024

Rocky Gerung Akan Menjadi Tumbal untuk Penundaan Pemilu 2024

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa mengungkapkan bahwa pengamat politik Rocky Gerung akan menjadi tumbal untuk penundaan pemilihan umum atau Pemilu 2024.

Pasalnya hari ini akan ada aksi 'Tangkap Rocky Gerung' yang dilakukan 10 ribu relawan Jokowi, dan kemungkinan besar menyebabkan keributan, sehingga berpotensi digunakan untuk alasan penundaan Pemilu 2024.

"Demo Besar hari ini, 10 Agustus 2023, dan mungkin demo-demo selanjutnya yang akan bergulir ke depan, seiring dengan berjalannya sidang-sidang untuk mengadili  Rocky Gerung," ucapnya.

"Dan keributan yang terjadi, akan digunakan sebagai  alasan Penundaan Pemilu,  dengan alasan keadaan darurat," sambungnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter pribadinya, Kamis (10/8).

Lebih lanjut, menurutnya Rocky Gerung merupakan tumbal yang dugunakan untuk membakar kemarahan rakyat agar penundaan Pemilu 2024 bisa dilakukan, karena akan ada alasan kuat yaitu chaos.

"Rocky Gerung jadi tumbal, digunakan sebagai bara api, yang membakar kemarahan rakyat. Dan ini yang sebetulnya sejak 2022 ditunggu-tunggu mereka. Harus ada alasan kuat penundaan pemilu: CHAOS," bebernya.

Sebelumnya, Ketua Barikade 98 yang merupakan relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Benny Ramdhani, mengungkapkan 10 ribu relawan akan menggelar unjuk rasa 'Tangkap Rocky Gerung' pada 10 Agustus 2023.

Unjuk rasa akan digelar buntut dari Rocky Gerung yang dinilai menghina Presiden Jokowi, dan bertujuan agar menimbulkan efek jera serta memperlihatkan pentingnya penegakan hukum.

"Kita persiapan konsolidasi untuk aksi besar di daerah-daerah dan juga di Jakarta pada tanggal 10. Jadi, karena tanggal 10, ya, 10 ribu lah di Jakarta," kata Benny di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023) dikutip dari Detik.

"Tuntutannya adalah karena gerakan nasional kita kemarin konsolidasi gerakan nasional tangkap Rocky Gerung ini efek jera pentinglah penegakan hukum," imbuh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) itu.

Sumber: newsworthy

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita