GELORA.CO - Mantan Menteri BUMN, Muhammad Said Didu menyoroti sikap relawan Presiden Jokowi yang berencana menggelar aksi “Tangkap Rocky Gerung”.
Ia menegaksan, tidak seharusnya pejabat yang digaji menggunakan uang rakyat, mengakoordinir aksi demonstrasi terhadap masyarakat.
“Sang pejabat negara yang dibayar oleh rakyat mengkoordinir demo terhadap rakyat,” tulis Said Didu di akun Twitternya, Rabu 2 Agustus 2023.
Informasi yang dihimpun, demonstrasi tersebut akan dilaksanakan pada 10 Agustus 2023.
Ketua Barikade 98, Relawan Presiden Jokowi, Benny Ramdhani, mengungkapkan bahwa 10 ribu relawan akan ikut serta dalam aksi demonstrasi tersebut.
Aksi ini bertujuan untuk mendesak aparat hukum agar menangkap Rocky Gerung yang diduga melakukan penghinaan terhadap Jokowi.
Benny menyatakan pernyataan Rocky Gerung yang mencela Jokowi dengan kata-kata tidak pantas telah menyulut kemarahan para relawan.
Para relawan merasa kesabaran mereka habis karena Jokowi sebagai simbol negara mendapat hinaan tersebut.
Benny berpendapat bahwa Rocky Gerung tak mampu membedakan kritik dan hujatan.
Akibatnya, para relawan Jokowi memutuskan melaporkan Rocky Gerung ke polda di wilayah masing-masing.
Relawan Indonesia Bersatu telah melaporkan pengamat politik Rocky Gerung dan Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.
Laporan tersebut disampaikan ke Polda Metro Jaya pada Senin (31/7/2023) kemarin, namun ditolak oleh Bareskrim Polri.
Dalam video yang beredar, terlihat Rocky Gerung mengkritik kebijakan Jokowi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Setelah Jokowi kehilangan kekuasaan, dia menjadi warga biasa, tak ada yang peduli. Namun, ambisi Jokowi adalah mempertahankan warisan,” katanya“Dia masih mengunjungi China untuk menawarkan IKN. Dia terus beralih dari satu koalisi ke koalisi lain, mencari kejelasan nasibnya,” pungkas Rocky dalam video tersebut. (*)
Sumber: herald