GELORA.CO - Seorang pelajar asal Indonesia bernama Josi Putri Cahyani, ditemukan tewas di Jepang, tepatnya, di Prefektur Gunma pada Selasa (22/8/32023).
Ternyata, WNI asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) itu, tewas dibunuh.
Hal itu dibenarkan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) atau Interpol Indonesia, Irjen Pol. Krishna Murti. Pihaknya menerima informasi dari otoritas Jepang terkait penangkapan terduga pelaku pembunuhan Josi.
Menurut Krishna, informasi tersebut diperoleh setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan beberapa pihak. “Hasil koordinasi, polisi Jepang sudah berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan korban JPC pada 24 Agustus 2023,” kata Krishna.
Jenderal Bintang Dua itu menyebutkan bahwa pihak kepolisian Jepang menangkap pelaku di salah satu Stasiun di Tokyo pada pukul 13.25 waktu Tokyo. “Belum dikonfirmasi secara resmi bahwa yang bersangkutan adalah pelaku pembunuhan,” kata Krishna.
Kasus kematian Josi awalnya dikabarkan oleh KBRI Tokyo yang memastikan korban pembunuhan adalah seorang WNI. Kabar dari Indonesian Community in Japan (ICJ) menyebutkan bahwa Josi sudah meninggalkan Asrama Sekolah Bahasa Jepang (Nihonggo Gakkou) sejak dua pekan lalu, serta terakhir kontak dengan keluarga dan kawannya pada Kamis (17/8/2023).
Kawan dan keluarganya berusaha menghubungi pihak yang dapat dilibatkan, seperti sekolah tersebut, lembaga pelatihan kerja (LPK) yang menaunginya, dan KBRI.
Josi dikabarkan bersama kenalannya warga Jepang berinisial KK. Diketahui, KK memiliki catatan kriminal kasus pembunuhan pada tahun 2017.
Sementara itu, Josi diketahui tinggal bersama teman perempuannya di apartemen yang berjarak tiga kilometer dari apartemen tempat jenazah ditemukan.
Profil Josi Putri Cahyani
Putri Cahyani kini berusia 23 tahun. Gadis itu merupakan seorang pelajar di sebuah sekolah bahasa di Jepang.
Josi merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Sejak SD hingga SMP, ia menempuh pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman.
Setelahnya, Josi melanjutkan pendidikan ke tingkat SMK di Kota Padang. Kemudian, ia berangkat ke Jepang untuk menempuh pendidikannya sejak April 2023.
Orang tua Jesi diketahui berada di Malaysia. Sedangkan keluarga besarnya berada di Korong Lancang, Nagari Aur Malintang Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Sepupu Josi, Mutiara Sri Ardani mengatakan bahwa prosesi pemakaman Jesi nantinya akan dilangsungkan di kampung halaman. "Iya benar (dimakamkan di kampung halaman)," ujar Tia kepada SuaraSumbar.id, Jumat (25/8/2023).
Orang tua Jesi yang berada di Malaysia juga akan pulang kampung ke Padang Pariaman. Saat ini, perwakilan keluarga yang mendampingi jenazah Josi di Jepang adalah gurunya.
"Belum tau (kapan pemulangan jenazah). Masih menunggu hasil atopsi. Perwakilan gurunya dari sana, yang dari Jakarta ke Sumbar ada keluarga," katanya.
Sumber: suara