Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Resmi Ditahan, Aktivis Pro Yahudi Kesal: Kerja BIN Ngapain Saja?

Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Resmi Ditahan, Aktivis Pro Yahudi Kesal: Kerja BIN Ngapain Saja?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang secara resmi ditahan di Bareskrim Polri. Terkait hal ini Aktivis Pro Yahudi dan Israel Monique Rijkers angkat suara soal penahanan Panji Gumilang.

Menurut Monique, pihaknya sangat menyayangkan tindakan penangkapan dan penahanan terhadap pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang.

Terlebih penahanan pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang itu dilakukan mendekati ulang tahun RI ke-78.

"Saya sangat menyayangkan jika hari ini terjadi penetapan tersangka dan penahanan pada Panji Gumilang. Padahal, Indonesia bakal merayakan ulang tahun ke-78. Tetapi kita masih berkutat pada penistaan agama, isu gosip negara dalam negara," kata dia di Catatan Demokrasi, disitat Kamis 3 Agustus 2023.

Lebih jauh Monique memaparkan, sejatinya dia tak sepakat jika Ponpes Al Zaytun disebut sesat oleh sebagian pihak. Sebab pada kenyataannya di 2-2012 lalu, Kementerian Agama sendiri melalui Menag saat itu, Suryadharma Ali, menilai bahwa sistem pendidikan Al Zaytun bagus dan tak bertentangan dengan Islam dan negara.

Bahkan penyataan Suryadharma Ali hingga kini masih tercantum di situs resmi Kemenag RI.

Monique lalu mempertanyakan perihal sistem pendidikan Al Zaytun Panji Gumilang. Menurut Monique, jika Al Zaytun bermasalah atau terpapar radikal, mana mungkin ponpes yang terletak di Indramayu itu mendapat nilai akreditasi A unggul.

"Lalu apa kerja BNPT, BIN selama ini kalau tidak bisa mendeteksi NII. Di mana kerja mereka selama 10 tahun pemerintahan Jokowi. Intelijen kita ngapain saja? Jangan jatuhkan kinerja Jokowi 10 tahun yang sudah baik dengan isu seperti ini."

Adapun Monique mengaku membela pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang tersebut karena, ada semangat toleransi yang diusung oleh mereka. Semangat perdamaian juga terus digelorakan.

Bahkan ketika pada 2015 sang anak dari Panji Gumilang datang kepadanya ingin agar 35 santri Al Zaytun menyanyikan lagu keroncong Yahudi di tempat peluncuran filmnya.

"Mereka 35 santri dari Indramayu datang jam 3 pagi, jam 10 baru nyanyi, dan mereka tidak dibayar. Sebegitu kuatnya rasa toleransi mereka," kata Monique.

Sumber: poskota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita