Pekerja China Mendominasi di Proyek Kereta Cepat, Jumhur: Sudah Disiapkan Sejak 2015

Pekerja China Mendominasi di Proyek Kereta Cepat, Jumhur: Sudah Disiapkan Sejak 2015

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Adanya dokumen yang menyebut tenaga kerja asing (TKA) China mendominasi di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), bukan sesuatu yang mengejutkan. Aturannya sudah disiapkan sejak 2015.

Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat mengatakan, pekerja asing khususnya China semakin leluasa masuk ke Indonesia, sejak diterbitkannya Peraturan Menaker (Permenaker) No 35 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenaker No 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan TKA.

“Karena, sudah tidak ada lagi kewajiban bisa berbahasa Indonesia. Dan, diterapkan perbandingan 1 pekerja asing sama dengan 10 pekerja lokal,” tutur Jumhur, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Beleid itu, kata Jumhur, bisa jadi sudah disiapkan pemerintahan Jokowi bukan hanya dalam konteks pembangunan mega proyek KCJB yang investasinya mencapai US$8 miliar, atau setara Rp120 triliun (kurs Rp15.000/US$). Namun untuk berbagai investasi asing yang ada di tanah air.

“Jadi ya memang regulasinya sudah disiapkan dan berlaku bukan hanya pada KCJB tapi juga di berbagai jenis usaha lainnya termasuk smelter nikel dan pembangkit listrik,” kata Jumhur.

Peraturan-peraturan ini, kata dia, memang sangat melayani investor khususnya yang berasal dari China. Sangat beda dengan investor dari Barat, Jepang dan Korea. “Mereka jauh lebih banyak mempekerjakan tenaga kerja lokal. Semua regulasi yang beradab dibongkar demi melayani investor dari RRC,” kata Jumhur.

Informasi saja, muncul dokumen yang mengungkap jumlah pekerja asal Cina di proyek KCJB lebih banyak ketimbang pekerja asal Indonesia. Khususnya bagian jasa pengadaan layanan operasi dan pemeliharaan.

Disebutkan, sebanyak 771 pekerja asal China menjabat staf, belum termasuk pimpinan, deputi, manajer, insinyur, dan penerjemah. Atau setara 89 persen.

Sementara, jumlah pekerja asal Indonesia hanya 95 orang dengan posisi bervariasi. Atau hanya 11 persen.

Dokumen tersebut merupakan lampiran surat PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang ditujukan kepada Liu Zhenfang, Ketua Dewan dan Sekretaris Group China Railway tentang Pengadaan Penyedia Jasa Pengoperasian dan Pemeliharaan.

“Surat KCIC untuk China Railway Design Corporation (CDRC) pada Juli 2023,” tertulis dalam dokumen itu. Surat tersebut bernomor 0072/HPP/HP/KCIC/07.2023.

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita