Pantas Istana Panik Lihat Anies: Kalau Cuma Nomor 3, Ngapain Khawatir?

Pantas Istana Panik Lihat Anies: Kalau Cuma Nomor 3, Ngapain Khawatir?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pengamat politik Refly Harun menduga melambungnya popularitas calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menjadi kekhawatiran bagi dua capres lain.

Menurut Refly, capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat akrab satu sama lain dalam sebuah kesempatan.

Pakar hukum tata negara itu melihat keakraban dan kemesraan antara Ganjar dan Prabowo sebagai sinyal kepanikan untuk merespons tren elektabilitas Anies yang semakin kuat.


"Di antara mereka bisa saling komunikasi tapi yang bisa menyatukan mereka begitu karena mereka sepertinya menghadapi the common enemy, musuh yang sama yang mereka khawatirkan itulah Anies Baswedan," kata Refly dikutip Liberte Suara, Kamis (10/8/2023), di kanal YouTube pribadinya.


Pasalnya, dalam hasil survei beberapa lembaga menunjukkan Anies menempati posisi terbawah. Litbang Kompas mencatat elektabilitas Anies hanya 13%, Prabowo 18%, dan Ganjar sekitar 25%. 

"Jadi aneh mereka mengkhawatirkan dengan orang yang elektabilitasnya cuma 13% sementara mereka bisa berkomunikasi dengan baik," ungkap Refly.


"Kalau menurut saya kemesraan itu menunjukkan bahwa ada kepanikan di kalangan Istana mengenai tren elektabilitas Anies, karena kalau seandainya Anies cuma nomor 3 ngapain khawatir," tambahnya, menegaskan.

Karena jika elektabilitas Ganjar turun, maka masih ada Prabowo, namun upaya penyatuan keduanya malah menunjukkan bahwa tren elektabilitas Anies sebenarnya kuat dan berbeda dari hasil survei.

"Toh kalau misalnya Ganjar meleset maka Prabowo yang akan menang, tapi ini ketika ada upaya untuk menyatukan Ganjar dan Prabowo atau Prabowo dengan Ganjar itu menunjukkan bahwa Anies makin kuat tren elektabilitasnya," pungkas Refly.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita