Menag Yaqut: Jumlah Jemaah Haji Wafat Tahun Ini 773 Orang, Terbanyak sejak 2015

Menag Yaqut: Jumlah Jemaah Haji Wafat Tahun Ini 773 Orang, Terbanyak sejak 2015

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan jumlah jemaah Indonesia yang wafat saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi pada 2023 tercatat sebanyak 773 orang. 

Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 2015. Hal ini memicu otoritas haji untuk melakukan sejumlah terobosan guna menekan angka jemaah wafat saat pelaksanaan ibadah haji tahun berikutnya. 

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Yaqut dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, pada Sabtu (5/8).

"Jemaah wafat sampai hari ini ada 773 jemaah — terdiri dari 752 jemaah haji reguler, 18 jemaah haji khusus, dan tiga jemaah haji furoda," ujar Yaqut.

Adapun jemaah haji furoda adalah mereka yang berangkat melalui undangan langsung dari pemerintah Arab Saudi. 

Yaqut menjelaskan, dari total 773 jemaah haji yang wafat di antaranya ada 562 orang yang berusia 65 tahun ke atas dan 81 orang yang berusia di bawah 65 tahun. Dengan kata lain, kebanyakan jemaah yang wafat terdiri dari lansia. 

"Kami mencatat jemaah yang paling sepuh, yang wafat, berusia 98 tahun ada dua orang. Dan jemaah yang termuda yang wafat 42 tahun — ini ada 6 orang yang wafat," kata Yaqut. 

Upaya Pemerintah Tekan Angka Jemaah Wafat

Melihat tingginya jumlah jemaah lansia yang wafat, Yaqut mengatakan pihaknya berencana untuk membahas sejumlah terobosan terkait bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan haji di tahun berikutnya dengan DPR.

Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzili dalam kesempatan yang sama. "Tentu bagi kami Komisi VIII akan melakukan evaluasi secara resmi terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini secepatnya," ujar Ace. 

Menurut Yaqut, salah satu cara untuk menekan jumlah jemaah wafat saat menjalankan ibadah haji adalah membalik proses yang selama ini dilakukan. 

"Kemarin itu jemaah lunas dulu baru cek kesehatan, sehingga sering kali petugas kita ini enggak berani atau merasa enggak enak hati enggak meloloskan meskipun dalam kondisi payah jemaah itu — karena alasan sudah melunasi," jelas dia. 

Atas dasar itulah, Yaqut berharap dalam pembicaraan di Komisi VIII DPR nantinya dapat tercapai suatu terobosan, sehingga jemaah bisa melakukan cek kesehatan terlebih dahulu. 

"Kita berharap nanti pembicaraan bersama DPR mudah-mudahan disepakati nanti, bisa diubah posisinya. Jadi cek kesehatan dulu, kalau dinyatakan sehat dan layak baru dilunasi," pungkas Yaqut. 

Sehingga, sambung dia, jumlah jemaah haji yang wafat ke depannya bisa ditekan. "Karena jemaah wafat tahun ini adalah jemaah wafat terbesar sejak 2015," ujar Yaqut. 

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita