Menag, Mendikbud hingga Menkes Sering Minta Duit ke Sri Mulyani

Menag, Mendikbud hingga Menkes Sering Minta Duit ke Sri Mulyani

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, ada tiga nama menteri yang kerap meminta uang ke Kementerian Keuangan.

Hal tersebut diungkapkannya saat berpidato di acara LPDP Festival 2023 di Jakarta Selatan, Kamis (3/8).

Dimana, dalam acara tersebut juga turut hadir Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Dalam pidatonya, Menkeu mengatakan, tiga menteri ini antara lain; Mendikbud Ristek Nadiem Makariem, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.


Kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, Mendikbud Ristek Nadiem Makariem dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam hal ini, keduanya rajin meminta dana untuk anggaran pendidikan naik.

"Selain LPDP, Pak Nadiem dan Pak Menteri Agama, suka minta untuk dana pendidikan naik terus, Bapak (Jokowi). Jadi tidak hanya LPDP yang naik, tapi Pak Nadiem dan Pak Menag adalah dua orang yang mendapatkan benefit," bebernya.


Sementara untuk Menkes Budi Gunadi Sadikin, disebutkan Menkeu sangat agresif dalam meminta tenaga dokter spesialis hingga menyentuh 1.000 orang setiap tahunnya.

"Mestinya Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) di sini, beliau juga agresif. Minta 1.000 dokter spesialis setiap tahun. LPDP memberikan beasiswa kepada dokter-dokter spesialis dengan prioritas 1.000 per tahun, sekarang yang baru masuk 600 orang. Jadi, uangnya ada, orangnya tidak ada. Agak sombong sedikit menterinya," ucapnya.

Meski demikian, menurut Sri Mulyani, pada akhirnya mengalokasikan dana untuk menyekolahkan para anak-anak bangsa tersebut melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini tidaklah salah.


Pasalnya, berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945, dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dialokasikan sebanyak 20% untuk pendidikan.

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga mengatakan, saat ini anggaran untuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pun telah meningkat pesat sejak hadir pertama kali di 2010, kini menyentuh angka Rp 139 triliun.

"Untuk Indonesia, sejak 2010, masalahnya bukan lagi alokasi anggaran tetapi lebih daripada tantangan menggunakan anggaran secara tepat guna dan menyiapkan anak-anak agar menyiapkan diri jadi solusi tantangan jaman," ujarnya.


Ani mengatakan, pendidikan merupakan salah satu instrumen dalam mewujudkan mimpi RI.

Harapannya, lewat peran LPDP, dapat membantu agar anak-anak muda dapat mempersiapkan diri dan melihat tantangan ke depan sebagai sesuatu yang kecil serta menumbuhkan jiwa-jiwa kompetitif.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita