Ma'ruf Amin Sebut Warga Meninggal di Papua Tengah Bukan karena Kelaparan, tapi karena Diare dan Cuaca

Ma'ruf Amin Sebut Warga Meninggal di Papua Tengah Bukan karena Kelaparan, tapi karena Diare dan Cuaca

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Bencana kekeringan dampak fenomena El Nino  tengah melanda Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Akibatnya enam orang meninggal dunia karena cuaca ekstrem yang terjadi di sana.

Terkait hal ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan bahwa enam orang yang meninggal diduga akibat bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, bukan disebabkan oleh kelaparan.
Dia mengatakan, mereka meninggal karena sakit diare.

"Sudah terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem, dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan, tetapi karena diare dan karena cuaca," kata Ma'ruf di Rumah Dinas Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku mendapat laporan bahwa para korban jiwa mengalami diare, dehidrasi, dan demam.

Namun demikian, ia tidak memungkiri bahwa gejala-gejala tersebut terjadi akibat kekeringan di daerah tersebut.

"Kalau tadi yang anak-anak diare, ibunya juga gitu. yang enam orang ini ada yang diare, ada yang dehidrasi, ada yang demam, ada laporannya," ujar Yudo.

Oleh karena itu, Ma'ruf berpesan agar masalah kesehatan warga yang terdampak kekeringan harus segera diatasi, terutama pada kelompok rentan.

"Sampai hari ini baru satu daerah, tetapi kami antisipasi kemungkinan ke daerah-daerah yang lain. Saya minta itu diantisipasi, kalau terjadi (lagi) kita sudah siap," kata Ma'ruf.

Ma'ruf Amin mengatakan pihaknya yang terdiri dari jajaran TNI-Polri dan BNPB membahas soal koordinasi untuk menangani kasus kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Papua Tengah. Pihaknya juga akan menambah masa tanggap darurat menjadi dua minggu.

"Mengenai bantuan pertama sekarang ada tanggap masa darurat yang ditetapkan satu minggu, kami sepakat ini akan ditambah, kami sepakat ditambah menjadi 2 minggu. Itu yang pertama nanti kami evaluasi lagi," kata Ma'ruf.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengiriman logistik ke daerah Papua Tengah. Namun banyak kendala seperti cuaca yang harus dihadapi dalam perjalanan.

"Secara umum sekarang sudah dilakukan pengiriman (bantuan) ke sana dan sudah sampai, tetapi memang ada masalah yang dihadapi. Pertama, soal kendala cuaca ini sebenarnya semua logistik sudah tersedia (untuk dikirimkan) tetapi ada masalah cuaca dan kedua itu distribusi dari tempat pengiriman pertama ke daerah-daerah itu tidak ada akses, sehingga harus dipanggul ya? Dipanggul ya? Jadi itu persoalan," ujarnya.

Selanjutnya mengenai kesehatan penduduk Papua Tengah, Ma'ruf mengatakan pihaknya akan mengantisipasi kelompok rentan dan anak-anak. Saat ini pun baru ada satu daerah yang diantisipasi oleh pemerintah.

Kedua, soal kesehatan nanti kesehatan supaya untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan pertama untuk kelompok rentan, orang tua, dan anak-anak serta kami mengantisipasi sampai hari ini baru satu daerah yang kami antisipasi, tetapi saya juga minta antisipasi daerah-daerah lain. Sehingga apabila terjadi (kejadian serupa) kami sudah siap. Saya kira itu dari saya," tuturnya.

Sementara itu Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono pun memastikan pasukannya siap mengantar bantuan logistik ke Papua Tengah. Pihaknya pun memastikan siap akan menghadapi apsylukan KKB jika ada gangguan dalam pengiriman.

"Nggak ada kendala, jadi saya paastikan untuk kendala dari KKB nggak ada. Jadi memang saat ini kendalanya hanya cuman cuaca saja," ujar Panglima Yudo.

"Kan ada pasukan di sana. saya pastikan pasukan kita di sana jaga kareana ini adalah bantuan kemanusian, jadi harus semua sepakat mendahulukan," imbuhnya.

Sumber: tvone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita