Mahasiswa UI yang Habisi Junior: Saya Sudah Kasih Kesempatan Korban Tusuk Balik

Mahasiswa UI yang Habisi Junior: Saya Sudah Kasih Kesempatan Korban Tusuk Balik

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Saat membunuh juniornya, mahasiswa Universitas Indonesia Altafasalya Ardnika Basya (23) mengaku sempat memberi kesempatan kepada korban agar menusuk balik.

Harapannya, agar pelaku ikut sama-sama mati dengan korban lantaran pelaku depresi memiliki utang Rp15 juta karena rugi investasi Kripto sebesar Rp80 juta.

Hal itu diungkapkan pria yang karib disapa Alta itu di Polresta Depok pada Sabtu (5/8/2023).

Dalam keterangannya dengan awak media, Alta mengaku sudah gelap mata saat membunuh juniornya Muhammad Naufal Zidan (19).

"Saya sudah hopeless (tidak ada harapan). Saya sudah tidak menemukan jalan terang untuk menyelesaikan masalah saya sendiri hingga peristiwa pembunuhan terjadi," paparnya.

Dia menegaskan tidak mempunyai masalah pribadi atau dendam dengan korban. Namun ketika itu ia putus asa dan niat merampok korban muncul tiba-tiba saat mengantarkan ke kos pada Rabu (2/8/2023).

"Karena saya sudah putus asa. Itu rencana (membunuh dan merampok-Red) muncul saat saya mengantar korban pulang ke kosnya di hari Rabu (2/8/2023)," ucapnya.

Kata Alta, korban sempat melawan serangan darinya. Saat itu, Alta juga terbesit untuk memberi kesempatan kepada korban untuk melawan balik agar keduanya sama-sama meregang nyawa.

"Saya tusuk berkali-kali karena korban melawan. Saya sudah berusaha memberi kesempatan kepada korban untuk melawan dan membunuh saya juga biar kami berdua mati," ungkap mahasiswa Jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya UI ini.

Setelah membunuh korban, Alta pulang ke kos dengan membawa barang-barang korban berupa iPhone dan Macbook.

Namun setelah pembunuhan itu, Alta mengaku batinnya tidak tenang. Dia merasa dikejar bayang-bayang korban.

"Saya percaya mimpi adalah pertanda. Beberapa waktu lalu saya mimpi ditangkap. Setelah kejadian, saya mimpi dibunuh korban dan disaksikan banyak orang," ungkapnya.

Dengan kondisi batin seperti ini, Alta pun tinggal ke kos dan menunggu ditangkap polisi.

"Saya mengikuti prosedur dengan kooperatif. Saya akan menjalankan hukuman dan menerima konsekuensinya," tutur Alta.

Sebelumnya mahasiswa UI Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Rusia ditemukan tewas mengenaskan di kosnya.

Penemuan jasad Naufal berawal dari kecurigaan keluarga di Probolinggo, Jawa Timur yang tidak dihubungi korban selama dua hari.

Sumber: wartakota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita