GELORA.CO - Pernyataan dari Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh jadi polemik. Pasalnya, Zudan Arif dalam pidatonya menyinggung burung yang bisa membuat kepuasan. Atas pernyataan itu, Zuldan dipolisikan atas dugaan pornografi.
Pernyataan Zuldan itu disampaikan di hadapan anggota DPRD dan ASN Pemprov Sulbar di acara coffee morning pada Kamis 3 Agustus 2023.
Dalam pidato itu, mulanya Zuldan memberi sanjungan kepada para hadirin. Dia berharap hadirin bisa rendah hati seperti burung.
"Bapak dan Ibu itu rendah hati, humble, seperti burung. Burung, burungnya Pak Herdin, Pak Amir Marikar. Burung itu burung, ini nggak ada yang anak-anak kan? Dewasa semua kan? Jadi burung itu rendah hati," kata Zudan dalam video yang beredar.
"Dia hanya dibutuhkan menonjol saat akan bekerja. Dan burung itu menyerang untuk membahagiakan. Dan yang diserang itu merasakan kepuasan, kebahagiaan, kenikmatan," sambungnya.
Entah apa maksud Zuldan tantang filosofi burung ini. Dia kemudian memuji para ASN yang luar biasa dalam bekerja seperti burung.
"Itu kawan-kawan di Sulbar seperti itu, luar biasa. Boleh tepuk tangan untuk teman-teman semuanya. Hebat betul ini. Kalau nggak diajak, diam gitu, tapi kalau sudah berkinerja yang diserang, serangannya maut, yang diserang happy," tuturnya.
Video pidato itu sempat beredar di media sosial.Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Sulawesi Barat menempuh jalur hukum.
Mereka menilai, pernyataan Zuldan itu berbau pornografi. Pihaknya telah melampirkan bukti berupa video dan screenshot.
"Ada beberapa alat bukti yang kami bawa, yakni video, screenshot, dan lain sebagainya. Materi aduannya tentang pornografi dan Undang-undang ITE," kata Ahyar kepada wartawan, Senin 7 Agustus 2023.
Atas ucapan tersebut, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Sulbar Mustari Mula meminta maaf.
Mustari mengatakan, materi itu hanya untuk internal forum yang ada.
"Materinya memang hanya untuk internal yang hadir dalam forum dimaksud," kata Mustari.
Pihaknya sebagai penanggung jawab, dia meminta maaf atas video tersebut yang telah beredar di media sosial.
"Saya selaku penanggung jawab media informasi publik Pemprov Sulbar memohon maaf kepada Pj Gubernur Sulbar dan masyarakat atas kelalaian tim redaksi media dalam memilah dan memilih mana informasi yang hanya dikonsumsi untuk kalangan internal atau audiensi tertentu dan mana informasi yang ditujukan untuk masyarakat umum," kata Mustari. (*)
Sumber: fin