GELORA.CO - Harga beras terpantau melanjutkan kenaikan hari ini. Dan, kembali cetak rekor baru.
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras hari ini, Kamis (31/8/2023) naik Rp40 ke Rp12.340 per kg untuk jenis medium dan naik Rp70 ke Rp14.010 per kg untuk jenis premium.
Sepekan lalu, 24 Agustus 2023, harga beras medium masih di Rp12.150 per kg dan beras premium masih di Rp13.840 per kg.
Harga beras terpantau tembus Rp12.000 per kg pertama kali pada 12 Agustus 2023. Dan hari ini merupakan pertama kali harga beras premium tembus Rp14.000 per kg.
Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat pedagang eceran. Harga tertinggi beras premium hari ini terjadi di Kalimantan Selatan, mencapai Rp19.160 per kg. Dan harga tertinggi beras medium hari ini terjadi di Papua, mencapai Rp15.730 per kg.
Secara rata-rata bulanan, harga beras medium di tingkat pedagang eceran pada bulan Agustus 2023 tercatat di Rp12.070 per kg, padahal setahun lalu masih di Rp10.780 per kg.
Sementara beras premium di Rp13.730 per kg, setahun lalu masih di Rp12.310 per kg.
Di tingkat produsen, harga gabah juga dilaporkan naik. Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dilaporkan naik Rp40 ke Rp6100 per kg dan di tingkat penggilingan naik Rp60 ke Rp6.400 per kg.
Harga gabah kering giling (GKG) naik Rp50 ke Rp6.970 per kg.
Dan, harga beras medium di penggilingan naik Rp40 ke Rp11.210 per kg dan beras premium di penggilingan bertengger di Rp12.410 per kg.
Belum Darurat Tapi Terburuk
Pedagang pasar tradisional pun mengeluhkan lonjakan harga beras yang terjadi saat ini.
"Per hari ini kamis, 31 Agustus 2023 harga beras medium secara nasional di kisaran Rp12.300-12.400 per kg, sedangkan harga beras premium di kisaran Rp14.000-14.200 per kg. Kondisi ini merupakan kondisi terburuk dan record kenaikan harga beras," kata Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri dalam keterangan resmi, Kamis (31/8/2023).
Untuk itu, katanya, pemerintah harus melakukan upaya percepatan pencegahan agar Indonesia tak masuk dalam darurat beras nasional.
"Meski belum masuk pada fase darurat beras secara nasional, tapi memang potensi itu terus ada. Karena kami melihat bahwa di lapangan saat ini di tingkat penggilingan sudah cukup sulit mendapatkan beras bahkan berebut," paparnya.
"Stok beras yang dimiliki secara nasional masih belum cukup untuk 4 bulan ke depan,. Kami meminta Presiden mengupayakan langkah-langkah efektif. Kami mendorong dilakukan percepatan penguatan penanganan agar tidak terjadi kepanikan di bawah," pungkas Abdullah.
Sumber: cnbc