GELORA.CO - Jenazah Josi Putri Cahyani akan dimakamkan di kampung halamannya. Perempuan 23 tahun ini berasal dari Korong Lancang, Nagari Aur Malintang Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Josi merupakan seorang pelajar di sebuah sekolah bahasa di Jepang. Ia tewas di apartemen di Kota Maebashi, Perfektur Gunma, Jepang.
Mutiara Sri Ardani, sepupu Josi, membenarkan bahwa prosesi pemakaman nantinya akan dilangsungkan di kampung halaman.
"Iya benar (dimakamkan di kampung halaman)," ujar Tia kepada, Jumat (25/8/2023).
Ia menyebutkan, orang tua Josi yang saat ini berada di Malaysia akan segera pulang ke Padang Pariaman. "Pulang ke Padang Pariaman. Hari Minggu (27/8) rencananya pulang," imbuhnya.
Tia mengungkapkan, saat ini perwakilan keluarga yang mendampingi jenazah Josi di Jepang adalah gurunya.
"Belum tau (kapan pemulangan jenazah). Masih menunggu hasil atopsi. Perwakilan gurunya dari sana, yang dari Jakarta ke Sumbar ada keluarga," ungkapnya.
Josi diketahui merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia sejak SD hingga SMP menempuh pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman.
Berikutnya, Josi melanjutkan pendidikan ke tingkat SMK di Kota Padang. Kemudian berangkat ke Jepang untuk menempuh pendidikannya sejak April 2023.
"Baru empat bulan Josi di sana," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) atau Interpol Indonesia Irjen Pol. Krishna Murti mengatakan pihaknya menerima informasi dari otoritas Jepang terkait penangkapan terduga pelaku pembunuhan warga negara Indonesia (WNI) di Prefektur Gunma.
Krishna menyebut informasi tersebut diperoleh setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan beberapa pihak.
“Hasil koordinasi, polisi Jepang sudah berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan korban JPC pada 24 Agustus 2023,” kata Krishna di Jakarta, Kamis dilansir Antara.
Terduga pelaku, kata dia, ditangkap kepolisian Jepang di salah satu Stasiun di Tokyo pada pukul 13.25 waktu Tokyo.
Namun, lanjut dia, belum dikonfirmasi secara resmi bahwa yang seseorang yang ditangkap tersebut merupakan pelaku pembunuhan.
“Belum dikonfirmasi secara resmi bahwa yang bersangkutan adalah pelaku pembunuhan,” kata Krishna.
Menurut jenderal bintang dua itu, untuk memastikan terduga pelaku adalah pelaku pembunuhan, maka kepolisian Jepang melakukan pemeriksaan tahap demi tahap.
“Regulasi di Jepang mewajibkan kepolisian Jepang untuk memeriksa tahap demi tahap,” katanya.
Saat ini, kata dia, terduga pelaku masih diduga melakukan penelantaran jenazah.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memastikan jenazah perempuan yang ditemukan di Prefektur Gunma pada Selasa (22/8) merupakan WNI.
Jenazah yang ditemukan tersebut atas nama Josi Putri Cahayani. Penyebab kematiannya belum diketahui karena masih dalam proses autopsi.
Berdasarkan informasi dari Indonesian Community in Japan (ICJ), Josi sudah meninggalkan Asrama Sekolah Bahasa Jepang (Nihonggo Gakkou) sejak dua pekan lalu serta terakhir kontak dengan keluarga dan kawannya pada Kamis (17/8).
Kawan dan keluarganya berusaha menghubungi pihak yang dapat dilibatkan, seperti sekolah tersebut, lembaga pelatihan kerja (LPK) yang menaunginya, dan KBRI.
Kepolisian Gunma mengkonfirmasi ke sekolah bahwa memang jenazah wanita yang ditemukan adalah Josi Putri Cahyani.
Selain itu, Josi dikabarkan bersama kenalannya warga negara Jepang berinisial KK. Diketahui KK memiliki catatan kriminal kasus pembunuhan pada tahun 2017.
Menurut informasi yang dikutip dari media setempat, pria penyewa apartemen tempat jenazah Josi ditemukan belum diketahui keberadaannya hingga kini.
Polisi masih mencari keberadaan pria tersebut. Hingga saat ini pria itu belum bisa dihubungi.
Josi diketahui tinggal bersama teman perempuannya di apartemen yang berjarak tiga kilometer dari apartemen tempat jenazah ditemukan.
Sumber: suara