GELORA.CO, Jakarta - Anggota DPR RI Guspardi Gaus memberikan apresiasi kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman yang berkomitmen dan terus berupaya menjaga netralitas TNI pada Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.
“Netralitas TNI jg sudah diatur oleh Undang-Undang. Jadi jelas mendukung TNI netral,” ujar Guspardi.
Menurut dia, upaya dan komitmen Jenderal Dudung tersebut akan membuat TNI semakin dicintai rakyat.
TNI AD dibawah kepemimpinan Jenderal Dudung dinilai semakin menunjukkan amanah dan jati dirinya untuk tetap dihati dan tetap dicintai Rakyat. Dudung dianggap sosok pemimpin yang menjalankan perintah Undang-Undang dalam menjaga keamanan pesta demokrasi lima tahunan.
“TNI tidak boleh masuk partai dan tni tidak boleh mendukung. TNI adalah pengayom dan slogan-slogan TNai harus menjadi perhatian dr karakter TNI itu sendiri,” katanya.
Lebih lanjut, Guspardi juga menambahkan bahwa ketegasan Jenderal Dudung yang meminta purnawirawan tidak menggunakan atribut TNI harus didukung semua kalangan. Sebab, purnawirawan dianggap tidak berhak lagi menggunakan atribut-atribut TNI, apalagi dipergunakan untuk kepentingan politik praktis.
“Apa yang disampaikan pak Dudung itu benar adanya bahwa purnawirawan itu bukan TNI lagi. Dia mantan, dia bukan pejabat lagi. Purnawirawan bisa ikut politik praktis. Dia tidak netral lagi. Bisa sj masuk ke salah satu parpol. Itu yang membedakan dia dengan TNI aktif. Artinya dia sudah sama dengan masyarakat sipil. Jadi tidak ada bedanya masyarakat sipil dan purnawirawan,” tambah Guspardi.
Tak sampai di situ, Dudung dianggap sebagai sosok pemimpin tegas dan berintegritas. Politisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional ini menilai Jenderal Dudung sbg sosok Jenderal Soedirman masa kini. Baik ketegasannya kesederhanannya, kedekatannya dengan anak buah dan kepeduliannya kepada masyarakat.
“Jenderal Soedirman itu kesederhaannya, keteladanannya kepiawannya dia menjadi sosok teladan TNI. Makanya hampir seluluh jalan di kota-kota itu patung Jenderal Soedirman letaknya strategis. Ini dimaksudkan supaya bisa mengenang beliau. Kesantunan, kesedaerhanaan, kemampuan bergaul dengan bawahannya. Makanya dia menjadi sosok yang perlu diteladani,” papar Guspardi yang juga anggota Komisi II DPR RI ini. []