Ditanya Soal PSI Merapat ke Prabowo, Guntur Romli: Hanya Soal Waktu

Ditanya Soal PSI Merapat ke Prabowo, Guntur Romli: Hanya Soal Waktu

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan politisi PSI Guntur Romli memberikan pernyataan mengejutkan usai memilih hengkang dari partai tersebut. Ia memutuskan keluar dari PSI lantaran menyakini partai tersebut akan merapat ke barisan pendukung capres Prabowo Subianto.

Isu PSI akan memberikan dukungan tersebut menurut Guntur, bukan isapan jempol mengingat PSI telah memberikan "tondo-tondo".

"Meskipun yang saya baca, baik dari media dan media sosial, kawan-kawan PSI menyatakan kehadiran Pak Prabowo itu hanya silaturahmi politik biasa. Tapi tondo-tondo koalisi PSI dan Prabowo akan menjadi kenyataan, hanya soal waktu saja," kata Guntur Romli dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (5/8/2023).

Sebagai pendukung pencapresan Ganjar Pranowo, Guntur Romli mengaku, tak mungkin memiliki sikap politik abu-abu. Karena hal inilah, ia memutuskan untuk keluar dari PSI.

"Sebagai orang yang mengaku spartan, Ketua Umum Ganjarian, saya tidak mungkin punya sikap politik yang abu-abu. Saya harus menyatakan sikap dan harus memilih," tegasnya.

Ia pun mengatakan, belakangan PSI yang dianggap sebagai partai yang punya sikap berani dan idealis untuk menolak intoleransi, korupsi dan money politic, justru berubah menjadi partai yang "menye-menye".

"Sebelum ini saya mengenal PSI sebagai rumah politik perjuangan yang penuh dengan keberanian, tak gentar menyatakan sikap dan berjuang untuk melawan intoleransi, korupsi, membangun solidaritas kemanusiaan, merawat kebinekaan, mempertahankan prinsip-prinsip dan idealisme. Politik Keberanian. Politik Perjuangan. Namun akhir-akhir ini saya melihat PSI seperti terjebak dalam politik sentimentil, merasa dihina, dilepeh, diludahi, merasa ditolak cintanya, ngambekan, terkesan politik menye-menye, melow," lanjut Guntur.

Meski memutuskan keluar dari PSI, Guntur Romli mengaku belum akan bergabung dengan partai tertentu dalam waktu dekat.

"Itu alasan yang sebenarnya, mengapa saya akhirnya memutuskan keluar dari PSI adalah kehadiran Prabowo di DPP PSI dan tondo-tondo koalisi PSI dengan Prabowo. Untuk bergabung dengan partai lain, saya belum punya rencananya," pungkasnya.

Sumber: beritasatu
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita