GELORA.CO - Fakta baru kembali terungkap dalam sidang lanjutan kasus Mantri Suntik Mati Kades Curuggoong dengan Terdakwa Suhendi.
Bukan sekadar soal terbakar cemburu adanya koleksi foto kades Curuggoong bernama Salamunasir di Ponsel istrinya, bidan bohay NN, tetapi terdakwa Suhendi mengungkapkan hal yang lebih dari hal tersebut.
Hal itulah yang menyulut emosi sang mantri hingga kemudian menyiapkan cairan berisi rocuronium atau obat bius untuk disuntikkan ke Kades Salamunasir.
"Terbakar api cemburu yang mulia, karena kesal, emosi sebagai lelaki," kata terdakwa Mantri Suhendi dalam sidang lanjutan digelar Senin 7 Agustus 2023.
Mantri Suhendi yang hadir secara virtual dari Rutan Kelas IIB Serang itu, mengungkapkan, dari koleksi foto di Ponsel bidan NN terdapat foto adegan mesra yang dilakukan istrinya tersebut dengan Kades Salamunasir.
Diungkapkan Suhendi, ada foto istrinya ciuman dengan kades Salamunasir di dalam mobil.
Foto tersebut diketahui dari Ponsel milik istrinya yang disembunyikan di dalam motor.
Dengan disulut emosi demikian, Suhendi kemudian mengambil cairan berupa obat bius ke RSUD Banten yang merupapakan sisa obat di ruang operasi.
Cairan yang ditengarai menyebabkan efek lemas itu kemudian dimasukkan ke dalam suntikan.
Selanjutnya, Mantri Suhendi bergegas ke rumah korban dengan membawa suntikan.
Tiba di rumah Kades Salamunasir terjadi cekcok hingga secara spontak menyuntikkan cairan itu ke korban.
"Untuk melemaskan, efek jera saja, saya sekedar tahu aja yang mulia yang ada di situ obat pelemas," ungkapnya di depan hakim.
"Yang saya tahu itu obat bius. Obat bekas pakai, bukan baru. Hanya sekedar tahu sepintas gitu aja Yang Mulia, karena saya bukan bagian pembiusan," ujar Mantri Suhendi.
"Saya tidak ada niat menyuntikkan awalnya, hanya spontan," imbunya.
Hubungan mesra antara bidan bohay NN dengan kades Salamunasir juga sudah diungkap oleh saksi dalam persidangan sebelumnya yang digelar di PN Serang, Senin 31 Juli 2023 lalu.
Mulanya, saksi sahabat dari istri terdakwa yakni bernama Rika, diminta keterangan di depan majelis hakim.
Rika kemudian mengungkapkan, dirinya mengetahui perselingkuhan antara Kades Salamunasir dengan bidan NN.
Keduanya, diungkap Rika, sering bermesraan di puskesmas hingga didokumensikan melalui foto-foto.
Rika yang juga sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas Padarincang itu, menyebutkan, Kades Salamunasir sering datang ke puskesmas untuk menemui bidan NN.
"Saya chat ke Pak Lurah, jangan hubungan terlalu jauh sama Novi, kalau ada apa-apa image-nya jelek. Lurah pernah ngomong ke saya, dia tuh bucin sama Novi. Saya bilang jangan terlalu deket, kalau nanyain pekerjaan boleh," ungkap Rika di persidangan.
Rika mengungkapkan, pernah melihat Kades salamunasir mencium dan memeluk Bidan NN saat pergi bersama ke Bromo dan Malang.
"Di depan orang-orang itu meluk Novi, cium Novi. Jalan-jalan juga nggak fokus," katanya.
Rika juga mengungkapkan sempat berniat melaporkan perselingkuhan itu kepada mantri Suhendi selaku suami bidan NN.
Namun ternyata Mantri Suhendi lebih dulu mengetahui adanya perselingkuhan bidan NN dengan Kades Salamunasir melalui foto-foto di handphone NN.
"Kita sudah mau ngasih tahu, berencana sama teman-teman saya, bukan saya doang sih yang tahu. Yuk ngomong ke Pak Endi, ini udah di luar batas, kita nggak keburu (karena Mantri Suhendi sudah tahu duluan)," ungkapnya.
Diketahui, Suhendi atau suami bidan bohay kini terseret kasus mantri suntik mati kades.
Mantri Suhendi menjadi terdakwa pembunuhan berencana Kades Salamunasir dijerat pasal 340 juncto Pasal 338 dan Pasal 351 ayat (3) KUHP.