GELORA.CO - Korban penganiayaan Imam Masykur (25) asal Aceh hingga saat ini masih diselidiki motif utama pembunuhan yang dilakukan oknum Paspampres.
Pembunuhan yang terjadi pada Sabtu, 26 Agustus 2023 yang juga direkam saat kejadian beredar luas dan membuat geram publik.
Korban yang semula diketahui menjadi korban penculikan yang kedua kalinya oleh oknum Paspampres, masih terus diselidiki kebenarannya.
Berbagai asumsi terkait penyebab penganiayaan tersebut masih belum dapat dipastikan hingga saat ini.
Ada pula yang menduga bahwa motif penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Imam Masykur didasari perihal ekonomi.
Namun, dugaan tersebut bagi Ahmad Sahroni masih belum cukup pas dirasanya.
Dipantau dari YouTube tvOneNews pada Selasa, 29 Agustus 2023 Ahmad Sahroni yang dihubungi melalui sambungan telepon ungkap bahwa ada dugaan lainnya yang menjadi dasar penganiayaan tersebut.
Yang mana diungkapnya pembunuhan yang terjad tersebut didasari adanya transaksi yang juga belum bisa dipastikan transaksi seperti apa.
"Pasti ada sesuatu hal. Misalnya mungkin ada sesuatu yang diduga ada setoran yang tidak cukup, entah apa model setorannya," kata Ahmad Sahroni melalui sambungan telepon.
Pada sisi lainnya, dugaan terkait transaksi yang disebut-sebut menjadi penyebab pembunuhan juga dikaitkan dengan penculikan yang terjadi untuk kedua kalinya.
Yang mana pada kasus penculikan pertama, untuk kebebasan Imam Masykur dan satu orang lain temannya pelaku meminta tebusan kurang lebih Rp13 juta.
Dan nominal tersebut pun telah dibayarkan sesuai permintaan pelaku.
Akan tetapi pada kasus penculikan kedua, untuk kebebasan korban tebusan yang diminta mencapai angka Rp50 juta.
Dari dugaan yang ada, transaksi tebusan ini dijadikan salah satu dugaan jenis transaksi yang terjadi.
Apabila, benar penyebab penganiayaan yang menewaskan Imam Masykur gegara transaksi saka dengan yang dikatakan oleh Ahmad Sahroni. (*)
Sumber: kilat