GELORA.CO - Kader Partai Ummat yang juga loyalis Anies Baswedan, Helmi Felis menanggapi soal bencana banjir bercampur lumpur yang melanda Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Diketahui banjir melanda usai terjadi hujan pada Sabtu (8/7/2023). Kabar bencana banjir itu dibagikan oleh akun Twitter @Wadas_Melawan.
Akun tersebut mengunggah empat video yang tampaknya bertujuan untuk menunjukkan bukti bahwa tambang andesit menjadi penyebab banjir karena banjir yang melanda berupa tanah dan air berwarna coklat.
"Wadas banjir lagi, pemerintah harus batalkan tambang andesit," kata akun Twitter @Wadas_Melawan. Akun tersebut menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di wilayah tersebut bukan hanya air, tetapi bercampur dengan lumpur.
Hal tersebut menyebabkan dua rumah dan jalan utama Desa Wadas tergenang. Tambang andesit disebut-sebut penyebab dari banjir air bercampur lumpur tersebut.
"Serta mengakibatkan 2 pengendara motor terjatuh. Banjir ini akibat rusaknya alam Wadas karena pembukaan akses menuju quarry. Tambang andesit ini membawa bencana bagi warga Wadas, pemerintah harus hentikan tambang Wadas," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Helmi meledek dengan mengatakan bahwa sudah saatnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghubungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk serius dan profesional mengurus daerahnya.
"Saatnya Pj Gub DKI telpon Gubernur Jawa Tengah untuk serius dan profesional urus daerahnya," ujar Helmi, dikutip Suara Liberte dari akun Twitter @HelmiFelis_ pada Selasa (11/7/2023).
Sebelumnya, Ganjar memang sempat di-bully warganet lantaran dirinya menghubungi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menyampaikan keluhan warga kawasan Jatipadang, Pasar Minggu.
Padahal menurut Ganjar, dirinya hanya ingin menyampaikan perihal permasalahan warga. Sebelumnya dia juga pernah melakukan hal serupa.
"Padahal saya ingin menyampaikan saja dan itu saya lakukan di mana pun termasuk ketika kemarin ketika para pedagang bakso datang ke Semarang dan kemudian ada problem PPIRT (Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) di Bekasi dan saya telepon Wali Kota Bekasi," ujar Ganjar, dikutip dari Tempo.
Kader PDIP tersebut mengatakan komunikasi melalui telepon antar kepala daerah merupakan hal yang biasa. "Saya juga sering diteleponi para kepala daerah, itu sesuatu yang biasa," ujar Ganjar.
Sumber: suara