Upaya Perdamaian dengan Ketua RT Berujung Deadlock, Dewi Perssik: Ini Kurban Sapi Bukan Kurban Perasaan

Upaya Perdamaian dengan Ketua RT Berujung Deadlock, Dewi Perssik: Ini Kurban Sapi Bukan Kurban Perasaan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Polemik kasus sapi kurban Dewi Perssik dan Ketua RT di kawasan Lebak Bulus belum tuntas. 

Belakangan diketahui, upaya mediasi dan perdamaian antara Dewi Perssik dengan Pa RT dikabarkan berujung buntu.

Sontak saja, kasus  pedangdut dengan Pak RT bikin netizen heboh. Bahkan, netizen makin ramai mempertanyakan polemik sapi kurban tersebut.


Sempat dikaitkan dengan politik, namun Dewi Perssik membantahnya. Ia menegaskan, tak ada motif politik meski menyinggung tokoh politik.


Dalam penberitaan sebelumnya, biduanita bertubuh sintal itu di akun Instagramnya mengunggah soal penolakan sapi kurbannya oleh Ketua RT setempat.

Menurut mantan istri Saipul Jamil itu, sapi kueban itu dititipkan lewat kelompok relawan Sahabat Ganjar.


Mediasi sempat digelar antara kedua belah pihak di masjid di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis 29 Juni 2023. Namun, upaya perdamaian itu berujung deadlock alias buntu.


Sebelumnya, dalam unggahannya di medsos, Dewi mempertanyakan penolakan Pak RT itu sambil mengaitkannya dengan lingkungan yang berdekatan dengan kediaman salah satu calon presiden.

"Bapak RT Lebak Bulus 2 RT 4 RW 6 tidak menerima daging kurban dr dewi perssik, katanya warganya sudah banyak daging kurbannya jadi tidak butuh. sampe membentak ART2 dan driver saya," tulis Dewi di  akun Instagram @dewiperssik9.

"Dan kalaupun mau dibantuin sapinya harus bayar 100 juta. Gitu versi dari ART2, asisten, security dan supir saya. Bahkan nantangin saya pak RTNya. Berani sekali anda nyuruh art2 sy utk disampaikan ke saya, apa krn bertetangga sm pak anies baswedan anda ?" Bebernya.

Tak ayal, postingan Dewi itu pun menuai ribuan komentar netizen. Banyak netiizen yang mempertanyakan konsistensi pernyataanya.

Dalam unggahan lainnya, Dewi menyatakan, "Tolong jangan bicara politik disini, saya tidak tau politik, saya taunya berkurban sapi bukan berkurban perasaan," kata Dewi.

Komentar-komentar itu banyak yang bernada skeptis hingga apatis.

Misalkan, akun akbar.purnomoo, mempertanyakan soal klaim ketiadaan motif politik. Sementara, kurbannya sendiri menggandeng relawan salah satu capres. 

"Tidak tau politik. Tapi qurbannya bareng pendukung ganjar. Hmm," tulis netizen.

Senada dengan akun @gerai_bilqis4 menyindir, "Klo niat nyumbang tinggal serahkan hewannya..knp mesti Pakai relawan ganjar..?" Tukasnya.

"Bukan ibadah qurban ini tpi iklan kampanye Ganjar, jdi org tdk menerima . Kasihan RT & warga setempat jd korban framing media gegara DP artis . Ibadah qurban kok dijadiin ajang pamer politik," timpal akun januar_samudra...

Sementara itu akun sq_anday mempertanyakan alasan Dewi menyinggung nama Anies meski mengaku tak ada motif politik.

"Ga mau disangkut pautkan politik...tpi nyenggol org politik...aneh," selorohnya.

"Ngak mau ngomong politik tp singgung nama pak Anies. Knp ngak kurban didaerah miskin aja klu disana sudah banyak kurbannya...." kata akun @araetas.

Akun adindilndil pun menyatakan, "Ribet banget lu mbak, kurban ya kurban aja ngak usah bawa2 politik."

Sementara dalam mediasi, namapak Dewi sempat berteriak-teriak kepada pihak RT. Pertemuan itu tuntas pukul 17.01 WIB tanpa menghasilkan solusi.

"Enggak ada solusi, enggak ada titik terang. Orang saya dibentak kok. Ya saya ngamuk lah, saya marah. Saya punya niat baik, enggak ada saya niat politik-politikan," aku Dewi, sambil menangis usai mediasi, beberapa hari yang lalu.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita