GELORA.CO - Baru menjadi wacana, isu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal ditunjuk menjadi Direktur Utama Pertamina ramai-ramai ditolak.
Bukan saja tokoh politisi atau akademisi, tetapi penolakan pada Ahok juga disuarakan masyarakat sipil. Salah satunya, Pergerakan Elemen Rakyat (Perekat).
Koordinator Perekat Idharudin Muna mengatakan, pihaknya bukan saja menolak Ahok jadi Dirut Pertamina. Tetapi, juga meminta mantan Gubernur DKI Jakarta itu dikeluarkan dari Pertamina dengan jabatannya saat ini Komisaris Utama.
"Jangankan jadi direktur utama, jika perlu Ahok harus keluar dari Pertamina," kata Idharudin kepada wartawan, Jumat (28/7).
Kata Idharudin, banyak catatan hitam dalam rekam jejak Ahok. Terutama, soal penistaan agama yang pernah mengantarnya ke dalam penjara.
"Ahok seharusnya mundur dari apapun jabatan publik dalam pemerintahan karena catatan buruk akhlak (penistaan agama) terutama kepada umat Islam," ketusnya.
Belum lagi, kata dia, banyak skandal korupsi seperti RS Sumber Waras, lahan Cengkareng Barat, reklamasi teluk Jakarta, Taman BMW, penggusuran kampung Aquarium, pembelian bus bekas Transjakarta yang membelitnya selama menjadi gubernur.
Untuk itu, ditekankan Idharudin, Perekat meminta catatan-catatan hitam Ahok itu diusut tuntas terlebih dahulu.
"Usut tuntas dan adili semua kasus-kasus korupsi Ahok mulai dari jabatan wakil dan gubernur DKI Jakarta hingga menjadi komisaris utama di Pertamina," tandasnya.
Sumber: rmol