GELORA.CO - Salah seorang istri petinggi Negera Islam Indonesia (NII) akhirnya buka suara soal tingkah laku Panji Gumilang yang membuatnya geram.
Sosok wanita yang namanya disamarkan menjadi Mawar ini bersedia diwawancarai oleh tim Dua Sisi untuk mengungkap sisi gelap Panji Gumilang.
Rupanya ada hal yang mengganjal di hati Mawar terkait Panji Gumilang hingga bersedia buka suara.
Lantas apa saja yang diungkap oleh Mawar terkait Panji Gumilang? Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube tvOnenews, berikut penuturan istri petinggi NII soal Panji Gumilang.
Menurut pengakuan Mawar, sang suami merupakan seorang anggota NII yang terdaftar sebagai pengurus. Sementara dirinya mengaku bukan sebagai anggota NII yang sangat ketat sehingga masih mau untuk membuka suara terkait apa yang menurutnya salah.
Mawar mengungkapkan bahwa ada perintah di dalam NII bagi setiap anggotanya untuk memberikan hartanya atas nama perjuangan di jalan Allah.
Agar meyakinkan, para petinggi NII memberikan pemahaman-pemahaman agama yang mendukung hal itu. "Kita tuh semua awalnya dapat ilmu agama, ada ayat-ayat" ungkap Mawar.
Terutama soal memberikan harta di jalan Allah yang dijanjikan surga kelak. Bahkan di dalam kerta yang dibawa oleh Mawar, tertulis jelas pernyataan kesanggupan untuk membayar iuran pembangunan Masjid Rahmatan Lil 'Alamin.
Berikut bunyi pernyataan tersebut: "Dengan ini menyatakan kesanggupan menjadi donatur program penyelesaian pembangunan Masjid Rahmatan Lil 'Alamin yang terletak di Kampus Ma'had Al Zaytun Indramayu Indonesia yang dikelola oleh Program Jammas (Jahe Membangun Masjid)." Mawar menyebutkan bahwa setiap anggota ditargetkan untuk menyetor sejumlah uang tertentu dalam banyak bentuk.
"Kita perorang ditargetkan harus berapa, ada JAMMAS, ada iuran," ungkap Mawar. Sayangnya, menurut Mawar selalu ada peningkatan jumlah iuran setiap bulannya.
"Tiap bulan itu mereka punya target ada kenaikan berapa persen," tegas Mawar. Uang tersebut menurut pengakuan Mawar digunakan untuk operasional Al Zaytun yang nominalnya bisa di atas Rp3 miliar dalam satu wilayah.
Mawar tentu merasa keberatan karena pendapatan pribadi seperti gaji tidak selalu naik, bisnis pun tak selalu bagus tapi jumlah iuran malah meroket setiap bulannya. "Kita bisnis aja pun kan enggak selalu naik," kata Mawar. "Saya aja yang masih punya duit udah teriak, gimana yang di bawah," lanjutnya.
Suami Mawar sendiri memang memiliki jabatan yang cukup penting di dalam yayasan sehingga dirinya kerap protes kepada suami soal iuran yang diwajibkan Panji Gumilang.
"Dipegang itu di wilayahnya jabatannya yayasan ada, iya (cukup penting)," jelas Mawar. "Makanya saya bilang berani bicara dong untuk kebenaran," lanjutnya.
Sudah berulang kali menyampaikan keberatannya kepada suami agar dievaluasi oleh petinggi NII lainnya. Hanya bisa protes ke suami karena penyampaian suara tidak bisa dilakukan oleh istri atau kaum perempuan.
Mawar mengaku geram dengan tingkah Panji Gumilang yang kini kerap tampil di publik. "Awalnya saya melihat dari YouTube aja, saya gemas aja," ujar Mawar. "Saya paling gregetan (dengan Panji Gumilang)," lanjutnya.
Menurut Mawar, Panji Gumilang sering menyebut bahwa uang untuk Al Zaytun itu mudah untuk didapatkan, padahal yang sebenarnya terjadi pada anggotanya di bawah justru kesulitan untuk mencarinya. "Dia bilang uang itu gampang, kan itu dari usaha saya," tegas Mawar.
"Setahu saya duit itu memang dari bawah untuk naik ke atas," lanjutnya. Selain dari dana pribadi, anggota NII menurut Mawar juga harus mencari donatur untuk memenuhi biaya operasional.
Hal lain yang membuat geram Mawar adalah penggunaan dana sumbangan yang terkadang tidak sesuai dengan tujuan awalnya. Misalnya mengajak sumbangan untuk Jumat Berkah tapi ternyata penggunaan uangnya tidak semuanya untuk program tersebut.
Sumber: tvOne