Tak Kunjung Umumkan Cawapres Ganjar, PDIP Dianggap Pakai Cara Lama saat Jokowi Dicalonkan Presiden

Tak Kunjung Umumkan Cawapres Ganjar, PDIP Dianggap Pakai Cara Lama saat Jokowi Dicalonkan Presiden

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pakar politik dari Universitas Bengkulu, Panji Suminar menilai PDI Perjuangan bermain strategi lama untuk melihat elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung. Hal itu berkaitan juga untuk menentukan cawapres yang akan mendampinginya.

PDIP menggunakan cara lama seperti saat Joko Widodo (Jokowi) dicalonkan sebagai presiden sebelumnya. Sehingga rencana PDIP mengumumkan cawapres Ganjar pada September 2023 adalah melihat lonjakan elektabilitas yang terjadi.

"Kalau melihat saat periode Jokowi dulu kan ada lonjakan elektabilitas. Nah kalau Ganjar ini saya rasa tidak seperti itu. Setelah melihat bagaimana elektabilitasnya satu-dua bulan ini baru PDIP menentukan sosok siapa yang tepat mendampingi Ganjar, tentu yang dapat mendongkrak elektabilitas," kata Panji Suminar, dikutip dari Antara, Jumat (7/7/2023).


Panji mengungkapkan bahwa ada kesamaan yang dilakukan PDIP untuk Ganjar, yakni mereplikasi seperti pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan juga saat Ma'ruf Amin menjadi Wakil Presiden. Di mana nama Wakil Presiden ini adalah sosok pemimpin yang mewakili luar Jawa dan dari kalangan NU.


"Nama Nasaruddin Umar itu mewakili luar Jawa dan NU, mereplikasi Jokowi-Ma'ruf atau Jokowi-JK. JK itu juga NU kultural yang mewakili luar Jawa seperti Nasaruddin," sebut dia.

Panji tak menampik, parpol yang tergabung di koalisi lain juga berhati-hati saat menentukan cawapresnya. Mengingat lambatnya PDI Perjuangan yang tak kunjung mengumumkan kandidatnya.


Bukan tanpa alasan, pasangan Ganjar yang dipilih PDIP nantinya juga akan menentukan langkah kandidat dan para partai politik kompetitor PDIP dalam memilih pasangan cawapres.
 
"Makanya mereka saling intip. Namun persoalannya saat ini yang tersedia itu sudah jelas-jelas nama-namanya, tidak akan ada nama kejutan. Menurut saya tidak baik pula mengumumkan cawapres terlalu cepat atau terlalu lambat, Juli atau Agustus sepertinya waktu yang pas," kata Panji.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita