GELORA.CO -Foto-foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan air Sungai Yamuna yang naik tinggi menghantam dinding kompleks Taj Mahal pada Selasa (18/7). Bahkan taman di belakang monumen tersebut turut terendam banjir.
Pejabat berwenang mengungkapkan bahwa tinggi Sungai Yamuna telah mencapai 208,57 meter pada Kamis pekan lalu, mencatat volume rekor tertinggi dalam sejarah. Situasi ini memaksa warga sekitar untuk melakukan evakuasi massal sebagai upaya menghadapi banjir yang tak kunjung surut.
Sejak bulan Juni, negara bagian Uttar Pradesh di India telah dilanda hujan lebat dan banjir yang memburuk seiring dengan musim hujan. Para ahli menduga bahwa perubahan iklim yang terjadi belakangan ini turut memperparah dampak banjir di wilayah tersebut.
Khususnya di kota Agra, yang menjadi rumah bagi Taj Mahal, risiko tinggi akan banjir masih berlanjut dalam beberapa pekan mendatang karena hujan deras yang tak kunjung berhenti.
Data dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menunjukkan bahwa India menjadi salah satu negara yang paling terdampak krisis iklim.
Peristiwa banjir ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana perubahan iklim dapat menyebabkan bencana alam yang serius.
Taj Mahal, yang menjadi cagar budaya dunia dan tujuan wisata utama, terancam oleh kondisi banjir ini, menuntut perhatian dan tindakan segera dari pihak berwenang untuk melindungi dan merawat warisan budaya berharga ini.
Pemerintah India dan otoritas terkait harus meningkatkan upaya dalam mitigasi banjir, termasuk pengembangan sistem peringatan dini dan langkah-langkah adaptasi untuk menghadapi perubahan iklim.
Dalam menghadapi krisis iklim yang semakin nyata, kolaborasi dan tindakan bersama menjadi kunci dalam melindungi lingkungan dan aset berharga seperti Taj Mahal.
Sumber: suara