Sosok Iqbal Maulana Achmad, Alumni ITB di Buro Happold yang Ikut Mendesain JIS

Sosok Iqbal Maulana Achmad, Alumni ITB di Buro Happold yang Ikut Mendesain JIS

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultasi asal Inggris Buro Happold baru ini tengah mendapat sorotan karena dikabarkan membantah adanya keterlibatan dalam pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Informasi tentang JIS sempat hilang dari situs web Buro Happold, sebelum akhirnya muncul kembali pada hari Senin, (10/7/2023). Di balik itu ternyata terdapat satu pakar desain Buro Happold untuk JIS, Iqbal Maulana Achmad, berasal dari Indonesia dan telah bergabung dengan perusahaan tersebut sebagai konsultan tata kota di kantor Buro Happold Jakarta sejak 2019.

Iqbal bersama koleganya Antonio Rovero bertanggung jawab untuk menjaga hubungan dengan pelanggannya dan menyediakan desain khusus, termasuk memberikan saran desain untuk JIS. Dia, yang mendapatkan gelar sarjana dan magister dalam Arsitektur Lanskap dari Institut Teknologi Bandung (ITB), memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman dalam desain urban, arsitektur lanskap, dan desain arsitektur.

“Dengan latar belakang pendidikan dalam Arsitektur Lanskap dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Iqbal memiliki pengalaman luas dalam desain perkotaan, arsitektur lanskap, dan desain arsitektur. Dia bertanggung jawab untuk mengelola hubungan dengan klien dan menyampaikan solusi desain yang disesuaikan dengan tujuan para klien,” tulis laman resmi Buro Happold, dikutip inilah.com, Senin (10/7/2023).

“Sejak 2016, Iqbal telah menjadi anggota komite eksekutif Asosiasi Arsitektur Lanskap Indonesia (IALI) cabang Jawa Barat selama dua periode, satu sebagai Sekretaris Jenderal dan yang lain sebagai Kepala Divisi Urusan Eksternal. Dia mempertahankan jaringan aktif antara praktisi lanskap yang menyediakan wadah untuk keahlian dan kolaborasi perencanaan dan desain,” lanjut tulisan tersebut.

Dengan pengalamannya yang luas dan dedikasinya terhadap perencanaan perkotaan, Iqbal Maulana Achmad terus berkontribusi pada pengembangan dan transformasi kota-kota di Indonesia.

Selain kontribusinya dalam pembangunan JIS bersama Buro Happold, Iqbal juga telah menunjukkan keahliannya dalam banyak proyek besar lainnya, termasuk desain pengembangan dan ruang publik Sudirman-Thamrin, masterplan dan desain lanskap Jakarta International Velodrome, serta pembangunan tempat serbaguna yang terintegrasi secara digital di Semarang Utara.

Inilah.com telah mencoba menghubungi Iqbal Maulana Achmad untuk mengetahui lebih lanjut tentang peran lebih spesifiknya terkait proyek JIS, namun hingga berita ini diturunkan Iqbal belum merespons pesan untuk wawancara.

Buro Happold sendiri didirikan oleh Ted Happold, telah mencatat banyak pencapaian dan terlibat dalam sejumlah proyek stadion terkenal seperti Stadion Emirates Arsenal, Stadion Tottenham Hotspur, dan Stadion Olimpiade London 2012. Selain itu, perusahaan tersebut juga berpartisipasi dalam berbagai proyek besar lainnya seperti Fields of Gold di Liverpool, Inggris, Abu Dhabi International Airport, Airbus Wing Integration Center, dan proyek pembangunan stadion untuk Piala Dunia Qatar 2022.

Sebelum pengakuan Buro Happold tentang JIS, stadion yang direncanakan sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-17 ini telah menjadi subyek perdebatan dalam beberapa pekan terakhir. Beberapa pihak merasa bahwa stadion tersebut belum memenuhi standar FIFA, meski sejak peresmiannya, JIS telah dikenal sebagai salah satu stadion di Indonesia yang memenuhi standar tersebut.

Pengamat sepak bola, Tommy Welly, lebih dikenal sebagai Bung Towel, berpendapat bahwa kerjasama antara pemerintah dan Buro Happold dalam pembangunan JIS dapat membantu publik menyimpulkan bahwa JIS sangat layak menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17.

“Ternyata Buro Happold, setelah saya periksa, memiliki reputasi yang sangat baik dalam konteks stadion. Jadi, saya pikir kita semua terkejut ketika ada banyak isu yang mengatakan bahwa stadion tidak memenuhi standar FIFA. Jika kita berbicara tentang standar FIFA, sebaiknya kita biarkan FIFA yang memverifikasi agar tidak ada kesalahan,” kata Bung Towel seperti yang dikutip dari Channel YouTube 66 Media.

Sumber: inilah
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita