Soal Politisasi JIS Dikaitkan dengan Anies, Jakmania: Kami Nggak Peduli, Kami Ingin Persija Punya Rumah di Jakarta

Soal Politisasi JIS Dikaitkan dengan Anies, Jakmania: Kami Nggak Peduli, Kami Ingin Persija Punya Rumah di Jakarta

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Rencana pemerintah melakukan perbaikan Jakarta International Stadium (JIS) terus mendapatkan sorotan dari publik. Bahkan, banyak pihak yang mengaitkannya dengan strategi politik utnuk menjatuhkan bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan.

Ketua Umum Jakmania, suporter klub Persija Jakarta, Diky Soemarno pun angkat bicara dan menegaskan tidak peduli dengan adanya urusan politik itu. Diky menyatakan hanya ingin mendukung perbaikan JIS demi kepentingan klub sepakbola Persija Jakarta.

"Kalau ini lebih nggak ada politik. Kalau kita sih lihat jujurnya, Jakmania nggak ada urusan dengan politik dan segala macam," ujar Dicky di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/7/2023).


Dalam kesempatan itu, Diky juga baru saja menemui Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono di Balai Kota untuk menagih janji menjadikan JIS sebagai kandang Persija.


Ia pun berharap perbaikan JIS dan akses sekitarnya bisa mewujudkan harapan Jakmania itu.

"Kita lebih peduli bagaimana caranya biar Persija punya rumah di Jakarta aja gitu. Jadi, mau apapun, siapapun dan segala macam. Kita nggak terlalu peduli lah sama itu (politik)," ucapnya.


"Tapi gimana caranya biar ada stadion milik Pemprov DKI Jakarta bisa digunakan, yuk gimana caranya kita dukung," tuturnya menambahkan.

Lebih lanjut, Dicky juga menyebut kedatangannya juga meminta dukungan kepada Heru agar bisa menjuarai Liga 1 musim depan.

Ia juga berharap ke depannya makin banyak pertandingan yang bisa digelar di Jakarta.



"(Tujuan kedatangan) yang kedua buat ngobrol soal Persija sih sebetulnya. Bagaimana Persija ke depan dan minta dukungannya Pak Gub juga," pungkasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra tak terima rumput Stadion JIS dianggap tak layak untuk menggelar pertandingan sepak bola kelas internasional. Ia menyebut kualitas lapangan tersebut sudah diperhatikan sejak awal pembuatannya.

Ia pun membeberkan sejumlah keanehan dalam inspeksi yang dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Senin (4/7/2023).

Pertama, ia menyebut dalam inspeksi tersebut kedua menteri Presiden Joko Widodo itu mendadak mendatangkan kontraktor untuk menilai rumput JIS. Ia menilai hal ini janggal karena kontraktor tersebut memiliki kepentingan bisnis.

"Yang jelas punya kepentingan bisnis. Jadi apa hasil evaluasinya bisa dipercaya? Secara metode kok bisa rumput yang di-sampling, justru yang di luar garis batas pertandingan?" ujar Surya kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).

Menurutnya, yang berhak untuk menilai kualitas rumput JIS adalah FIFA. Selain itu, ia menyoroti soal kontraktor yang dibawa padahal evaluasi dan tender proyek rumput saja belum selesai.

"Lebih parah lagi, baru sekali berkunjung tiba-tiba sudah keluar nilai proyek Rp 6 milyar. Ini mau perbaiki JIS atau mau cari proyek rumput?” ucapnya.

Ia juga mengaku mendapat kabar PT Jakarta Propertindo (Jakpro) juga tidak diajak untuk melakukan inspeksi, justru kunjungan langsung diambil alih pemerintah pusat yang kemudian langsung menggandeng PT Karya Rama Prima.

"Jadi niatnya seperti memang mau bikin drama, bukan survei teknis. Sementara PT KRP kan kebanyakan bikin lapangan golf, lihat saja semua proyeknya lapangan golf. Satu lapangan bola terkenal cuma Gelora Bung Karno, jadi saya bingung kenapa dia bisa dapat GBK ya?" jelasnya.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita