Setelah Menyandera Presiden, Komandan Paspampres Mengangkat Dirinya Jadi Presiden

Setelah Menyandera Presiden, Komandan Paspampres Mengangkat Dirinya Jadi Presiden

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Jenderal Abdourahmane Tchiani, komandan pengawal presiden Niger menyatakan dirinya sebagai presiden baru. Semudah itu? Kenyataannya begitu.

Pernyataannya muncul sehari setelah Jenderal Abdou Sidikou Issa, kepala angkatan bersenjata Niger, mendukung tindakan para pemberontak, dengan mengatakan dia ingin "menghindari konfrontasi mematikan antara berbagai kekuatan".

Pada hari Rabu, sekelompok tentara menyampaikan pernyataan di televisi setelah pasukan pengawal presiden menyandera/menahan Presiden Mohamed Bazoum, dengan mengatakan bahwa mereka mengambil langkah tersebut karena “situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk.”

Bazoum terpilih pada 2021 dalam transisi kekuasaan demokratis pertama Niger sejak memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Prancis pada 1960.

Ketika Jenderal Abdourahmane berbicara pada hari Jumat, televisi negara Niger mengidentifikasi dia sebagai pemimpin Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara, kelompok tentara yang mengatakan mereka melakukan kudeta.

Tchiani, yang dipanggil Omar, mengatakan negara perlu mengubah arah untuk menghindari "kematian bertahap dan tak terelakkan" dan karena itu dia dan yang lainnya memutuskan untuk campur tangan.

“Saya meminta mitra teknis dan keuangan yang berteman dengan Niger untuk memahami situasi spesifik negara kami guna memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk memungkinkannya menghadapi tantangan,” katanya.

Sebelumnya, berbagai faksi militer Niger memperebutkan kekuasaan, menurut seorang analis dan seorang pejabat militer Barat. 

Tampilnya Tchiani mengangkat dirinya jadi presiden, tampaknya merupakan upaya untuk menunjukkan bahwa dia memegang kendali, meski situasinya masih berubah-ubah.

Sumber: zamane
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita