GELORA.CO - Sebuah mitos beredar di masyarakat bahwa alat kelamin pria bisa hilang jika mempermainkan gadis suku dayak dalam hubungan asmara.
Mitos ini terus bergulir di masyarakat secara turun-temurun, bahkan menyebar ke seluruh Nusantara.
Para gadis Suku Dayak dikenal memiliki paras anggun dan kulit cerah bersinar. Tak heran jika banyak pria tergila-gila dengan kecantikan paras gadis Dayak dan ingin meminangnya sebagai istri.
Lantas dengan beredarnya mitos dan stigma tersebut, apakah para pria masih berani untuk mendekati para gadis dayak dan menjadikannya sebagai istri?.
Dilansir Selasa (18/07/23) dari tayangan YouTube channel Ganjil Misteri dengan judul "Kisah Nyata! Akibat Permainkan Gadis Dayak, Kelamin Pria Ini Hilang Entah Kemana," yang diunggah pada 1 Desember 2022.
Apakah benar fakta dibalik mitos yang beredar, bahwa jika menyakiti gadis Suku Dayak, alat kelamin pria bisa hilang?.
Salah seorang tokoh Suku Dayak, Kinanda Tunggalika yang berasal dari Dayak Iban menjelaskan terkait mitos tersebut.
"Sebenarnya pembahasan untuk ilmu Suku Dayak sendiri, yang menyebut mitos jika gadis kami Suku Dayak itu diganggu atau dipermainkan, bahasa kasarnya. Itu kita orang Dayak sendiri dibekali ilmu kebudayaan oleh leluhur," papar Kinanda.
Ia lantas menceritakan bahwa memang pernah ada suatu kejadian dimana seorang pria dihilangkan alat vital atau kemaluannya.
Tak hanya itu, ia bercerita bahwa ada juga seorang pria yang kemaluannya tidak hanya menghilang, namun berpindah tempat.
"Sebelum pria ini minta maaf atau mengakui kesalahannya atau perbuatan yang tidak pantas pada gadis Suku Dayak, kemaluannya ini dipercaya tidak akan bisa kembali," ujar Kinanda.
Kinanda juga bercerita bahwa kisah ini dahulu pernah terjadi pada seorang pria yang hendak menikahi gadis Suku Dayak, namun kabur saat menjelang pernikahan.
"Biasanya setelah dilakukan ritual oleh kepala suku adat, atau hanya orang-orang tertentu saja. Karena jujur ilmu semacam ini tuh ilmu mumpuni tingkat tinggi dan tidak bisa sembarang orang melakukannya. Karena ini ilmu warisan tertua, dan berobat kemanapun tidak bisa sembuh," terang Kinanda.
Menurut Kinanda, meskipun berobat ke spiritualis ke seluruh Nusantara dengan berbagai ilmu, masih sulit disembuhkan.
"Jujur ini ada konsep ikatan-ikatan batin dan ikatan hubungan. Berarti disitu ada hubungan. Sangat bisa disembuhkan, hanya yang bisa menyembuhkan adalah itikad baik dari si korban kepada gadis Dayak," terang Kinanda.
Kinanda juga menegaskan bahwa kuncinya hanya satu, yaitu itikad baik dari korban dan permohonan maaf.
Sumber: tvone