GELORA.CO - Polemik Jakarta International Stadium (JIS) untuk venue Piala Dunia U-17 masih jadi sorotan. JIS yang dibangun era Anies Baswedan saat jabat Gubernur DKI Jakarta itu dianggap tak sesuai standar.
Pengamat politik Refly Harun pun ikut menanggapi JIS yang digagas Anies terus disudutkan dengan dianggap tak sesuai standar. Dia merasa heran banyak alasan yang dilontarkan untuk tujuan mendelegitimasikan JIS yang dibangun era Anies.
"Kenapa sih bangsa ini susah sekali kemudian untuk mengakui hasil kerja orang kalau memang baik. Ya, kalau baik dibilang baik. Kalau tidak baik coba tiba-tiba dipermasalahkan pintu yang terbuka atau yang tertutup," kata Refly di akun YouTube-nya yang dikutip pada Selasa, 4 Juli 2023.
Refly menceritakan pengalamannya saat datang ke JIS dalam momen launching stadion tersebut. Bagi dia, tak ada masalah karena akses masuk pintu gate atau gerbang berjalan baik.
Dia pun bingung dengan omongan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang menyebut persoalan akses karena baru hanya satu pintu gate yang dibuka.
"Tinggal buka saja yang lain, tidak usah dipermasalahkan. Apa susahnya? Saya kemarin datang ke stadion waktu pembukaan JIS, oke-oke saja," ujar pakar hukum tata negara tersebut.
Menurut dia, jika JIS membatasi untuk membuka jumlah gate tak dibuka banyak, maka bisa jadi karena event di stadion biasa saja.
"Kalau misalnya ada pagar roboh dan lainnya ya perbaiki saja. Tidak berarti stadion tidak layak," sebut Refly.
Bagi Refly, momen JIS yang dipersoalkan karena sulit sekali mengakui hasil kerja Anies. Dia mengkritisi pihak yang berseberangan itu tak punya niat terima kasih kepada Anies yang sudah membangun JIS.
"Datang itu tidak dengan niat berterima kasih kepada Anies yang sudah membangun stadion ini. Tapi, dengan niat untuk mencari kelemahan dan delegitimasi, susah sekali," jelas Refly.
Refly pun menyinggung proyek sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang malah tak dipersoalkan. Padahal, dari akses jelas banjir dan proyeknya pun jelas merugi.
"Padahal, akses jalan ke Mandalika itu banjir, proyeknya merugi lagi, meninggalkan utang. Itu gak dipersoalkan. Jadi, gitu ya," katanya.
Kemudian, Refly juga menyoroti keberadaan buzzer yang terus menyudutkan Anies di media sosial.
"Apalagi ditambah tingkah buzzer yang meremehkan, mendelegitimasikan Anies Baswedan. Coba bayangkan ya," tuturnya.
Sumber: viva