GELORA.CO - Pernyataan politisi senior PDIP Panda Nababan dan Boydo Panjaitan yang terkesan menyerang Wali Kota Medan Bobby Nasution mendapat beragam reaksi dari sejumlah pihak.
Selain juru bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, respons juga datang dari relawan Bobby Nasution.
Ketua Aliansi Relawan Bobby Nasution (Airbon) Daniel Kaban mengapresiasi kritikan yang disampaikan Panda Nababan. Namun alangkah baiknya kritikan itu disajikan dalam bentuk data terkini dan nyata.
"Kami menaruh hormat dengan Bapak Panda Nababan. Kritikan itu jadi masukan juga bagi kami relawan yang jadi mata telinganya Bobby. Namun sayang, Pak Panda berbicara kurang dengan data yang real," kata Daniel dalam keterangan tertulis, Senin (3/7/2023).
Daniel mendorong Panda Nababan menyajikan fakta pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh Bobby.
"Relawan bersyukur Kota Medan dipimpin Bobby yang mampu melobi pemerintah pusat dan swasta untuk berkolaborasi dalam pembangunan di Kota Medan," ujar Daniel.
Dirinya juga menyayangkan kader PDIP Medan Boydo Panjaitan yang terkesan memanas-manasi suasana dengan membuat pernyataan di media. Menurut Daniel, senior itu seharusnya mengayomi bukan malah menghakimi lewat media.
"Kalau kader PDIP yang notabene partai pengusung Bobby-Aulia malah menyerang Bobby. Oleh karena itu kami siap pasang badan membela Bobby. Satu dicubit, semua sakit. Karena apa? Orang-orang berprestasi dalam memimpin Kota Medan ini harus didukung untuk mewujudkan pembangunan," cetus Daniel.
Sementara itu, Ketua Relawan Bela Kota Medan (BKM) Zulkifli juga menyampaikan Bobby telah menorehkan prestasi selama memimpin Kota Medan. Itu bisa dilihat dari data BPS Medan tentang indeks pembangunan manusia (IPM) di Kota Medan tahun 2022 yang meningkat hingga 81,76 persen.
Peningkatan itu mencakup komponen kesehatan, pendidikan maupun pengeluaran per kapita yang disesuaikan.
"Kita bicara pakai data. Kalau Pak Panda mungkin tidak. Jadi ya kita terima ini sebagai kritik dan masukan," jelas Zulkifli.
Soal pembangunan infrastruktur, sambung Zulkifli, kemajuannya tak terbantahkan. Ada yang sudah dan ada yang sedang berproses.
"Jalanan berstatus jalan kota hampir semua direhab, bahkan ada berstatus jalan provinsi meskipun bukan tupoksi Pemkot Medan. Belum lagi kita bicara soal Islamic Center, revitalisasi Stadion Teladan dan Kebun Bunga. Ini contoh nyata yang nantinya akan kita rasakan manfaatnya tiga atau empat tahun ke depan," kata Zulkifli.
Terkait maraknya begal, Zulkifli menilai ini adalah problem yang hampir terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Maka itu kita perlu berkolaborasi antar daerah agar kasus begal ini bisa teratasi," tukas Zulkifli
Sumber: suara