GELORA.CO - Presiden Jokowi yang melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo menimbulkan berbagai dugaan terkait sikap Jokowi dalam mendukung bacapres Prabowo Subianto. Sebab, Budi yang merupakan Ketua Umum relawan Pro Jokowi (ProJo) itu memihak Prabowo Subianto.
Belakang muncul pertanyaan apakah pelantikan ini sinyal Jokowi dukung Prabowo?
Terkait hal itu, Pengamat Politik dan Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat Jokowi saat ini tengah menonjolkan sikap pro kepada Prabowo.
“Ya kita lihat ke depan apa yang terjadi dinamika bisa saja dalam konteks pelantikan Budi adalah untuk memperkuat dukungan Prabowo, bisa, banyak makna lah,” kata Ujang kepada kumparan, Senin (17/7).
“Saya melihatnya mungkin-mungkin aja untuk memperkuat atau lebih condong dukungannya kepada Prabowo atau Jokowi main dua kaki 1 kaki ke Prabowo 1 kaki ke Ganjar mungkin-mungkin saja itu dilakukan,” lanjutnya.
Bukan rahasia umum kelompok relawan Jokowi itu terpecah menjadi dua kubu; Prabowo dan kubu pendukung Ganjar. Perpecahan ini sebenarnya sudah terlihat dari hasil Musra yang menempatkan Prabowo sebagai Capres pilihan pertama dengan perolehan angka 20%, disusul Ganjar 19%, dan Airlangga Hartarto 12,5%.
Bahkan Bendahara Umum Projo, Panel Barus, juga meyakini Jokowi cenderung mendukung Prabowo sebagai capres, dibanding kandidat lain.
Sementara itu, Dosen Ilmu Politik dan International Studies, Universitas Paramadina, Khoirul Umam, justru melihat sikap Jokowi jelas berpihak kepada Prabowo.
“Konsolidasi mesin politik relawan di sekitar Jokowi yang kini merapat ke Prabowo Subianto, justru diberikan kekuasaan besar dalam pemerintahan Jokowi,” ujar Umam saat dihubungi secara terpisah, Senin (17/7).
“Hal ini seolah semakin menegaskan bahwa preferensi politik Jokowi memang lebih mengarah kepada Prabowo Subianto, ketimbang rekan separtainya Ganjar Pranowo,” tutur Umam.
Jokowi memang memiliki hak prerogatif untuk menunjuk siapa pun yang ia kehendaki menjadi bagian dari kabinetnya. Ini adalah hak istimewanya sebagai Presiden tanpa campur tangan partainya.
Ini juga merupakan dara Jokowi mempertahankan orang-orangnya agar tetap setia mendukung keputusannya termasuk soal Pilpres 2024 nanti, siapa pun sosoknya.
“Jadi saya melihatnya bahwa Jokowi ingin menasbihkan diri bahwa ia ingin menjadi kingmaker ingin mengkondisikan relawan itu dalam genggamannya untuk bisa satu barisan dengannya untuk mendukung Capres yang dia menangkan di 2024 nanti,” bebernya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo di Istana Negara, Senin (17/7). Setelah resmi menjadi menteri, Budi Arie mengaku ia tidak akan meninggalkan posisinya sebagai ketua umum organisasi pendukung Jokowi, Projo.
"Masih ketua umum Projo," ucap Arie usai pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7).
Projo adalah organisasi relawan darat terbesar pendukung Jokowi selama pilpres. Berbeda dengan sebagian besar kelompok relawan lainnya, Projo mengantongi status resmi sebagai ormas dari Kemenkumham.
Sumber: kumparan