GELORA.CO -Pakar komunikasi politik Anthony Leong mengatakan ada sejumlah alasan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo belum mendapat dukungan dari partai-partai parlemen.
Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu memang secara elektabilitas tinggi tetapi masih terganjal oleh kurangnya sokongan Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Saya melihat elektabilitas Ganjar Pranowo meskipun berada di puncak survei belum banyak mendapatkan dukungan dari partai parlemen, misalnya Golkar, PKB, dan PAN," kata Anthony dalam pernyataannya dikutip Liberte Suara, Kamis (6/7/2023).
Partai tersebut, lanjut dia, masih konsisten dengan keputusannya masing-masing. Selain itu faktor lain seperti PDIP condong pada tokoh senior menjadi alasan lainnya.
"Nah ini saya lihat karena ada tarik menarik dan saling wait and see, sementara memang di posisi Partai Golkar komitmen dan konsisten mengusung Airlangga Hartarto, sementara PKB ke Cak Imin, dan juga PAN harga mati untuk Erick Thohir," terangnya.
"Dan ini ada faktor lain dari partai-partai parlemen ini tidak mendukung Ganjar karena saya melihat PDIP lebih condong ke tokoh sepuh atau tokoh senior seperti dari NU misalnya," papar Anthony.
Namun demikian, Direktur Eksekutif Polieco Digital Insights Institute mengungkapkan masih ada satu faktor lain yang juga memengaruhi secara signifikan.
Pilihan Presiden Joko Widodo yang belum tegas kepada siapa menjadi pertimbangan para partai parlemen itu. Apalagi Presiden masih kerap dekat dengan capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Faktor lainnya adalah Jokowi masih terkesan ada di kaki Prabowo dan Ganjar. Jadi dua kaki ini masih dimainkan sama Jokowi sehingga partai-partai parlemen ini akan melihat dukungan Pak Jokowi juga," ujar Anthony.
Ia meyakini kondisi-kondisi tersebut pada gilirannya akan mengubah konfigurasi dari para pendukung, baik Ganjar mau pun Prabowo.
Sumber: suara