Ngabalin Bela Al Zaytun, Tokoh NU: Jelas Kesesatannya Kenapa Banyak Pejabat Membela, Ada Apa?

Ngabalin Bela Al Zaytun, Tokoh NU: Jelas Kesesatannya Kenapa Banyak Pejabat Membela, Ada Apa?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Noval Assegaf mempertanyakan aksi Ali Mochtar Ngabalin yang membela Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat.

Sebelumnya, Ngabalin menepis kabar yang menyebut adanya penyimpangan di ponpes pimpinan Panji Gumilang tersebut.

Menanggapi pernyataan itu, Gus Noval pun semakin curiga dengan banyaknya pejabat yang membela pesantren yang belakangan viral tersebut.

"Al-Zaytun semakin mencurigakan, semakin jelas kesesatannya justru semakin banyak pejabat yang membela. Ada apa dibalik Al-Zaytun?" ucapnya dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya, Jumat (7/7/2023).

Sebagaimana diketahui, Ali Mochtar Ngabalin menepis kabar Ponpes Al-Zaytun menyimpang.

Menurutnya, beberapa tudingan yang diarahkan sejumlah pihak kepada Panji Gumilang merupakan cara yang digunakan untuk merebut atau mengambil alih Al Zaytun.

"Kalau kalian mau ambil Al Zaytun, ambil saja, tapi pakai cara-cara yang bermoral gausah banyak nuduh orang melakukan berbagai macam ketimpangan. Cara-cara ini lazim kita ketahui kalau ada orang mau merampok, cara-cara kalian ini terlalu kotor sekali," ujar Ngabalin.

"Sejak kapan ada pondok pesantren mengajarkan orang berzina boleh nanti bayar, sejak kapan ada pondok pesantren mengajarkan orang melakukan kaderisasi membangun negara di negara yang lain dalam pondok pesantren," sambungnya.

Ngabalin menekankan bahwa Panji Gumilang merupakan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang pernah mengenyam pendidikan di Pesantren Gontor.

Selain itu, kata dia, Panji juga merupakan anak dari kader Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) sehingga mustahil melakukan penyimpangan yang melawan syariat Islam.

Ngabalin mengungkap saat ini banyak orangtua yang percaya menitipkan anaknya belajar atau menjadi santri di Al Zaytun. Maka, kembali dia tekankan, mustahil hal itu terjadi apabila pesantren tersebut menyimpang.

Sumber: kontenjatim
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita