GELORA.CO - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Iqbal menyebut pemerintah seolah gengsi untuk mengakui kehebatan karya Gubernur DKI 2017-2022 Anies Baswedan dalam pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Pernyataan ini diucapkan Iqbal, menyusul adanya inspeksi yang dilakukan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Ketua PSSI Erick Thohir ke JIS beberapa waktu lalu.
Melalui inspeksi tersebut, JIS dinyatakan tidak layak digunakan dalam gelaran Piala Dunia U-17.
"Keengganan menggunakan JIS seolah-olah gengsi mengakui kehebatan karya Gubernur Anies, demi kemajuan sepak bola Indonesia, sebaiknya JIS digunakan untuk kompetisi Piala Dunia U-17," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/7/2023).
Iqbal menyebut inspeksi kelayakan JIS sebagai stadion yang akan digunakan dalam gelaran Piala Dunia U-17 terkesan menyudutkan Anies Baswedan. Dia pun mengungkit posisi Erick Thohir yang juga masuk dalam kandidat di bursa Pilpres 2024.
"Kelemahan-kelemahan JIS difestivalisasi oleh ketua umum PSSI Erick Thohir yang juga salah satu kandidat bursa calon presiden," paparnya.
Dia juga menyayangkan beberapa pihak luar yang turut hadir dalam inspeksi tersebut. Pasalnya, perencanaan JIS hingga pada saat digunakan menuai pujian dari para pemain yang telah mencicipi JIS.
Iqbal juga menegaskan kelayakan JIS mestinya ditentukan oleh FIFA. Menurutnya, yang dilakukan pemerintah pusat terkait inspeksi JIS tidak etis dilakukan.
"Mengundang media lalu meninjau JIS dan menyebutkan kelemahan-kelemahannya adalah tidak etis, harusnya FIFA-lah yang menentukan layak atau tidak sebuah stadion digunakan," jelasnya.
Iqbal menegaskan, jika pemerintah ingin merenovasi, mestinya terlepas dari menfestivalisasi kelemahan sebuah karya orang lain. Dia menegaskan JIS dibangun menggunakan konsultan stadion berkelas dunia.
Dia mengeklaim JIS merupakan kebanggaan warga Jakarta dan karya yang lahir di bawah kepemimpinan Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Iqbal bahkan menyebut, belum ada Gubernur yang mampu membangun stadiun sebagus JIS.
"Bila memang tidak suka atau tidak mau menggunakan, kompetisi bisa dilakukan di stadion lain, namun jangan menyudutkan dan membawa JIS ke masalah personal yang bernuansa politis, beberapa event sudah berlangsung di JIS dan berjalan dengan lancar," katanya.
"Alangkah eloknya bila pemerintah saat ini tanpa banyak polemik memperkuat JIS dengan dukungan fasilitas lainnya, bukan malah membuat opini yang bisa menimbulkan kegaduhan di masyarakat," tandasnya.
Sumber: kontenjatim