GELORA.CO - Mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI 2019-2023 Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengakui jika Jakarta International Stadium (JIS) sudah memenuhi standar FIFA, terutama dari segi rumput stadion.
Hal ini merujuk pada hasil verifikasi FIFA saat datang dan meninjau langsung stadion berkapasitas 82 ribu penonton, ketika Iwan Bule masih duduk di pucuk pimpinan federasi
“Ya saya tidak tahu sekarang apa rumput (JIS) tersebut akan diganti atau tidak. Yang jelas waktu FIFA datang ya itu (sudah sesuai standar FIFA) yang kami dengar ya. Tapi bisa tanyakan ke FIFA lagi aja,” kata Iwan Bule ketika disinggung soal pernyataan Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI Yunus Nusi pada September 2022 lalu, di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, September 2022 lalu dalam keterangannya menyatakan JIS merupakan loka tanding yang megah dan memenuhi standar FIFA. Yunus mengakui JIS adalah stadion apik, namun memang masih perlu perbaikan sarana-prasarana penunjang.
“Yang jelas memang dipersiapkan untuk lapangan sepak bola, tapi waktu itu sarana pendukungnya masih kurang ya. Kalau rumput segala macam tanyakan saja kepada PSSI sekarang. Kan saya udah tidak di situ lagi,” tegas Iwan menambahkan.
Asal tahu saja, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan perbaikan JIS yang diproyeksikan sebagai salah satu kandidat venue Piala Dunia U-17 meliputi banyak aspek agar sesuai dengan standar FIFA.
Salah satu yang dipastikan masuk dalam daftar perbaikan Kementerian PUPR yakni kualitas rumput stadion. Menurut Basuki, rumput yang tertanam di JIS saat ini belum memenuhi standar FIFA.
“Hari ini kami melihat JIS, stadion yang bagus namun kami evaluasi, kalau nanti dievaluasi FIFA mudahan-mudahan bisa memenuhi standar, salah satu yang utama rumput,” kata Basuki tak lama setelah melakukan pengecekan JIS, Selasa (4/7/2023).
Untuk itu, Kementerian PUPR telah menggandeng pihak lainnya yang akan bertanggung jawab atas kualitas rumput stadion yakni PT Karya Rama Prima.
Ditaksir, perbaikan rumput berdasarkan perhitungan Direktur Utama PT Karya Rama Prima Qamal Mustaqim memakan biaya sekitar Rp6 miliar.
“Ini kita kerjakan keroyokan. Mulai rumput butuh Rp6 miliar, satu lapangan itu dari PU. Belum saya hitung (semua biaya renovasi) saya tahu baru rumput tadi saya tanya Pak Qamal (Dirut PT Karya Rama Prima) sekitar Rp6 miliar,” ujar Basuki.
Sumber: inilah.