GELORA.CO -Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti penegasan dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan tidak setuju akan adanya pihak yang mau membuat perubahan.
Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu mengartikan dari ucapan Luhut. Menurut Said Didu, hal itu diperkirakan adanya memperpanjang terkait sebuah kesalahan.
"Ada yang tidak setuju dengan perubahan. Artinya kesalahan harus dilanjutkan? Terserah Bapak ajalah karena rakyatlah yang menentukan," tutur Said Didu dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @msaid_didu, Rabu (26/7).
Sementara itu, Luhut melantangkan hal tersebut dalam acara yang dilakukan secara dalam jaringan (daring) yakni CNBC Nickel Conference di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (25/7).
Adapun Luhut mengatakannya yakni merujuk pada program salah satu bakal calon presiden yang menyuarakan perubahan.
Luhut memaparkan bahwa ada enam program yang mestinya diteruskan pemerintahan selanjutnya setelah Joko Widodo (Joko Widodo).
"Tapi yang ini proyek ini, keenam item yang saya paparkan. Itu lah program pemerintah. Siapa yang akan menjadi pemerintahan berikutnya? Mereka harus melakukan program ini," ungkap Luhut.
Dilansir dari Detik, pertama, melanjutkan industrialisasi melalui hilirisasi untuk pertumbuhan dan ketahanan ekonomi.
Lanjut, kedua, melakukan digitalisasi di semua lini, dia menilai digitalisasi dapat membuat semua hal efektif dan efisien, sekaligus mencegah korupsi.
Kemudian ketiga, menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang terjangkau, sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia yang terampil. Keempat, pengembangan infrastruktur untuk menyambung konektivitas orang, barang, dan juga laju informasi.
Kelima, melakukan dekarbonisasi untuk mempercepat net zero emission, sambil menangkap peluang di bisnis ekonomi hijau. Serta program keenam yaitu menyeimbangkan semuanya dengan 'adil' menyelesaikan masalah ketidaksetaraan sosial di Indonesia.
Menurutnya, dia punya pengalaman butuh waktu lama untuk melakukan perubahan. Maka dari itu dia menilai sebaiknya pemerintahan berikutnya hanya melanjutkan dan menyempurnakan yang sudah ada daripada membuat perubahan.
Luhut juga menekankan bila 6 program tadi diteruskan, Indonesia bisa menjadi negara maju di tahun 2045.
Sumber: suara