Kisah Pasukan Inggris yang Sampai Dibuat Kocar-Kacir oleh Kopassus

Kisah Pasukan Inggris yang Sampai Dibuat Kocar-Kacir oleh Kopassus

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kisah pasukan Inggris yang sampai dibuat kocar-kacir oleh Kopassus menarik untuk dibahas. Apalagi Indonesia memiliki prajurit khusus yang telah melewati banyak hal dalam misi pertahanan dan juga kemanusiaan.

Tak heran jika Kopassus pernah berhadapan dengan sejumlah tentara elite dari negara lain. Salah satunya pasukan Inggris pernah ditemui oleh Kopassus.

Adapun kisah pasukan Inggris yang sampai dibuat kocar-kacir oleh Kopassus terjadi antara 1961-1966. SAS (Special Air Service) merupakan pasukan tentara khusus asal Inggris yang konon memiliki teknologi yang canggih dan jauh di atas teknologi yang dimiliki oleh Kopassus.

Kedua pasukan khusus ini pernah bertemu pada 23 April 1965 dalam penyerangan di Plaman Mapu, Kalimantan Barat. Pertempuran tersebut berakhir dengan total 9 prajurit SAS meninggal dunia, sedangkan Kopassus kehilangan 2 prajurit.

Saat itu, Jenderal Achmad Yani pun akhirnya menugaskan pasukannya untuk menuju Kalimantan Utara.

Kala itu, Benny Moerdani dipilih sebagai petugas yang dikirim ke area konflik tersebut dengan misi mempertahankan negara. Benny lalu membentuk tim kecil dan melakukan penyamaran untuk menyusup ke perbatasan Kalimantan Utara.

Benny dan pasukan Kopassus lainnya mendapatkan identitas baru sebagai relawan asal Muarateweh, Kalimantan Selatan.

Penyusupan pun dilakukan dengan tujuan mengamati rute penyerbuan yang bisa digunakan oleh pasukan induk. Pasukan Kopassus yang tengah menyamar ini pun berhasil mengidentifikasi personel SAS Inggris.

Empat musuh muncul dihadapan Benny dan pasukannya. Namun, para musuh berhasil dibuat kocar kacir, bahkan satu di antaranya berhasil ditembak mati dan dua lainnya kabur melarikan diri.

Sisa satu musuh anggota SAS Inggris yang berhasil ditangkap Benny dalam kondisi hidup. Anggota SAS berhasil ditangkap itu pun dibawa ke Jakarta sebagai bukti adanya pasukan SAS Inggris. Hal ini dilakukan agar Pemerintah Inggris tidak bersikap berlebihan dalam menyikapi konflik antara Indonesia dan Malaysia di tanah Kalimantan.

Sayangnya, anggota SAS yang ditawan sedang dalam keadaan terluka parah dan sarana kesehatan serta transportasi pada saat itu belum begitu memadai. Alhasil, anggota SAS tersebut akhirnya tewas dan jasadnya dimakamkan di tengah hutan Kalimantan.

Benny dan pasukannya akhirnya pulang ke Jakarta dengan dog tag (kalung militer) sebagai barang bukti.

Demikian kisah pasukan Inggris yang sampai dibuat kocar-kacir oleh Kopassus.

Sumber: okezone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita