GELORA.CO - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menjawab kritik soal sepinya Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Jawa Barat.
Handoko mengatakan, hal ini terjadi karena peneliti kini dapat bekerja di mana saja atau work from anywhere (WFA). Adapun istilah tersebut memang menjadi tren setelah merebaknya pandemi Covid-19 pada 2020.
“Kalau di BRIN itu kita sudah menerapkan sistem kerja WFA dan itu sebabnya juga setiap orang di BRIN tidak punya meja dan kursi sendiri,” ujarnya kepada wartawan di KST Soekarno, Cibinong, Jawa Barat dikutip Kamis (6/7/2023).
Mantan Kepala LIPI ini pun mengatakan bahwa beberapa ruangan di Laboratorium Genomik BRIN memang tidak bisa diakses oleh banyak orang dalam satu waktu karena alasan keamanan.
Misalnya seperti ruangan yang berisi alat riset Cryo-EM. Alat ini memungkinkan peneliti untuk mempelajari struktur molekul biologi pada resolusi atom tanpa perlu melakukan tahap kristalisasi yang sulit dan mahal.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa KST Soekarno ke depannya menjadi pusat riset nasional Indonesia.
Megawati mengatakan, hal ini dilakukan agar fasilitas riset yang dimiliki oleh pemerintah dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan KST Soekarno, sambungnya, juga menjadi salah satu arahan yang diterimanya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun demikian, berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, kawasan ini masih cukup terbilang sepi meski telah diklaim menjadi pusat riset nasional.
Hanya ada sekitar 15 orang peneliti yang memenuhi ruangan laboratorium di tiap-tiap lantai Laboratorium Genomik. Beberapa ruangan di lantai 2 bahkan hanya ditempati oleh dua hingga tiga peneliti saja.
Adapun, laboratorium yang mulai beroperasi pada 2022 ini memiliki empat lantai dengan luas bangunan 16 ribu meter persegi.
Lantai 1 terdapat laboratorium Cryo-Electron Microscopy (Cryo-EM) dan laboratorium untuk preparasi sampel. Kemudian di lantai 2 terdapat laboratorium untuk persiapan ekspresi protein.
Di lantai 3 terdapat laboratorium untuk persiapan kultur dari sel dan jaringan, dan di lantai 4 ada laboratorium untuk whole genome sequencing (WGS), yang memetakan data genom.
"Yang paling unggul dari keseluruhan lab-lab di sini adalah lab WGS dan Cryo-EM. WGS untuk memetakan seluruh data genom dari spesies yang menjadi observasi kita,” ujar Koordinator Pelaksana Fungsi Cryo-EM Sandi Sufiandi kepada wartawan, Selasa (27/6/2023).
“Kemudian Cryo-EM untuk memperoleh struktur, karena struktur bisa menghasilkan pemahaman atas fungsi dari bahan yang kita observasi," lanjutnya.
Sumber: bisnis