GELORA.CO -Penggiat Media Sosial, Eko Kuntadhi menyuarakan kritikan atas nota keberatannya yang Johnny Plate. Dirinya heran mengapa sosok itu malah menyeret nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurutnya hal itu seperti mencoba mengalihkan masalah utama dari kasus tersebut, yakni korupsi besar yang telah merugikan negara hingga triliunan rupiah serta pelayanan masyarakat di Indonesia.
Eko mengatakan bahwa apa yang disebutkan nota itu, bahwa proyek tersebut memang arahan dari orang nomor satu dalam pemerintahan, yakni presiden guna menghadirkan sambungan internet sampai pelosok negeri.
"Iya Pak Plate. Proyeknya memang arahan Presiden. Karena warga di ujung Indonesia butuh disambungkan dengan internet," ungkapnya dalam akun twitter, dikutip Kamis (06/07/2023).
Namun ia mengingatkan bahwa arahan presiden untuk masyarakat, ia tak memerintahkan menterinya untuk melakukan korupsi. Hal ini adalah ulah dari tim hingga Johnny Plate.
"Tapi korupsinya kan, kreativitas bapak dan tim sendiri. Gak ada hubungannya dengan Presiden," jelasnya secara tegas.
Sebelumnya, Johnny dalam nota keberatannya yang dibacakan oleh kuasa hukumnya di persidangan, menjelaskan mengenai latar belakang proyek pengadaan menara BTS 4G Kominfo.
Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak berniat melakukan perbuatan koruptif sebagaimana dakwaan jaksa, yang menarasikan seolah-olah timnya menghadirkan proyek tersebut dengan tujuan merampok uang negara.
“Apalagi dengan narasi inisiatif terdakwa (Johnny Plate) terjadi peningkatan target pembangunan BTS 4G, sehingga menjadi 7.904 menara BTS dalam periode 2021 sampai 2022 tanpa melalui kajian,” kata kuasa hukum Johnny Plate saat membacakan eksepsi kliennya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023).
Sumber: suara