GELORA.CO - Polemik mengenai Jakarta International Stadium (JIS) yang dinilai tidak memenuhi standar FIFA menjadi bahan untuk menyerang Anies Baswedan habis-habisan.
Anies menjadi bulan-bulanan lantaran pembangunan JIS itu dilaksanakan ketika ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Berbeda dengan sikap Anies Baswedan yang selama ini dikenal dinamis memaparkan jawaban, kali ini mantan Mendikbud tersebut justru memilih jawaban-jawaban 'aman' ketika ditanya langsung soal JIS.
Lantas bagaimana Anies menjawab serangan-serangan tersebut yang kinni dikaitkan dengan nuansa politik jelang Pilpres 2024?
Tak Mau Cawe-Cawe
Setelah beberapa pekan kontroversi mengenai JIS bergulir, mantan Gubernus DKI Jakarta Anies Baswedan mulai angkat bicara.
Sebab selama ini sejumlah kritik mengenai JIS diarahkan pada dirinya, karena stadion tersebut dibangun pada masa kepemimpannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ketika ditemui awak media pada Rabu (12/7/2023) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Anies sempat angkat bisara mengenai kontroversi JIS.
Namun ia seakan menghindar dan tidak ngun menjawab lebih jauh mengenai pembangunan stadion tersebut yang diduga tidak sesuai rekomendasi Buro Happold.
"Oh ya saya nggak cawe-cawe dah soal itu," ujar Anies kepada awak media di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Rabu (12/7/2023).
Jawab di Rakernas Apeksi
Ketika memberikan pidato dalam acara Rakernas XVI Apeksi di Makassar Sulawesi Selatan pada Kamis (13/7/2023), Anies juga sempat menyinggung mengenai JIS.
Dalam paparannya, Anies awalnya mengulas mengenai pembangunan kota. Menurutnya, sebuah kota harus dirancang untuk menyatukan sejumlah aspek kebutuhan daerah sekitarnya.
Bacapres dari Koalisi Persatuan untuk Perubahan (KPP) itu lalu menyampaikan mengenai 4 prinsip kota, yakni layak huni, asri, adil dan maju.
Lalu Anies menyebut JIS dan rumputnya. Namun ia tidak menyinggung mengenai kontroversi yang berkembang belakangan ini.
Melainkan hanya menyebutnya sambil menunjukkan foto stadion itu di sela-sela paparannya mengenai pembangunan kota.
"Ini gambarnya JIS, tapi nggak ada rumputnya di sini Pak. Jadi nggak kelihatan rumputnya di sini Pak," ucapnya.
Polemik JIS
JIS berpolemik ketika pemerintah melalui PSSI dan Kementerian PUPR mulai memeriksa stadion-stadion Indonesia yang layak untuk dijadikan venue Piala Dunia U-17 yang digelar di Tanah Air.
Terlebih setelah muncul pernyataan dari konsultan desain asal Inggris Buro Happold yang digandeng dalam pembuatan desain stasion tersebut. Menurut Buro Happold, pembangunan JIS tidak dilakukan sesuai panduan dari mereka, sehingga terdapat sejumlah ketidaksesuaian dengan desain awalnya.
Salah satu yang diungkap oleh Buro Happold adalah desain awal JIS yang antibanjir, karena dibangun di Kawasan Jakarta Utara yang memiliki potensi banjir.
"Tim infrastruktur kami mengembangkan panduan tentang strategi dan manajemen muka air yang inovatif dan berkelanjutan, seperti pengenalan sistem penyaringan air alami untuk menambah ketahanan terhadap banjir," dikutip dari situs resmi Buro Happold, Senin (10/7/2023).
Namun menurut perusahaan konsultasi desain asal Inggris itu, desain awal JIS yang antibanjir itu tidak digunakan oleh Jakarta Konsultindo (JakKon). Hal lain yang menjadi perhatian adalah rumput di lapangan sepak bola JIS yang dinilai tidak sesuai dengan standar FIFA.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan kondisi rumput ketika meninjau JIS bersama Ketua PSSI Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Menurut Basuki, karena rumput JIS tak sesuai standar FIFA, maka pemerintah berencana merenovasinya dengan biaya mencapai Rp6 miliar rupiah.
Hal itu dilakukan agar JIS bisa digunakan sebagai salah satu stadion pertandingan dalam perhelatan Piala Dunia U-17 mendatang.
Sumber: suara