Indonesia Kesalip Lagi, Tesla Investasi di Malaysia

Indonesia Kesalip Lagi, Tesla Investasi di Malaysia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -   Indonesia disalip Malaysia usai Elon Musk bos Tesla memutuskan untuk berinvestasi dengan membangun kantor pusat di negari jiran. Tepatnya di negeri Selangor.

Padahal Indonesia melalui Presiden Jokowi sudah melobi dan bertemu langsung dengan Elon Musk untuk merayu orang terkaya di dunia tersebut agar mau menggelontorkan uangnya untuk berinvestasi di Indonesia.

"Hari ini saya melakukan pertemuan melalui video conference dengan Founder dan Chief Executive Officer (CEO) SpaceX, Elon Musk. Ia juga menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Tesla, Inc," kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melalui media sosialnya seperti yang dikutip Chatnews.id, Jumat (14/7).

Dia membeberkan bahwa Elon Musk akan langsung berkunjung ke Malaysia usai memutuskan berinvestasi di Malaysia.

"Saya menyambut baik minat perusahaan dan keputusan investasi di Malaysia dan juga kesediaan Elon Musk untuk datang ke Malaysia," ujarnya.

Disebutkan Menteri Investasi, Perdagangan dan Perindustrian, Senator YB Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Tengku Abdul Aziz, dan Menteri Komunikasi dan Digital YB Fahmi Fadzil, turut hadir dalam pertemuan ini.


"Saya juga mengucapkan selamat dan mendukung Pemerintah atas pembukaan Kantor Pusat, Pusat Layanan, dan Showroom merek kendaraan listrik Tesla Elon Musk di Selangor tahun ini," ujar Anwar.

Dia menjelaskan bahwa untuk mendukung program industri ramah lingkungan, Malaysia akan terus memperkuat komitmennya dalam hal emisi karbon nol bersih atau 'net-zero emission' paling cepat tahun 2050.

"Malaysia memiliki rencana dan ekosistem yang komprehensif, serta sumber daya yang kompetitif untuk mendukung industri energi bersih termasuk mobil listrik," sebutnya.

Tidak hanya membahas soal mobil listri, pertemuan daring Anwar Ibrahim juga membahas partisipasi perusahaan SpaceX dalam layanan satelit Starlink yang dapat berkontribusi pada akses internet yang lebih cepat dan lebih luas, terutama di daerah pedesaan yang hanya membutuhkan infrastruktur fisik dan lahan minimal untuk meningkatkan jaringan internet global.

"Inisiatif ini akan meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat, terutama dari aspek pendidikan dan potensi teknologi pertanian serta peningkatan pendapatan," katanya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita