GELORA.CO -Pegiat media sosial Jhon Sitorus kembali mengkritisi Jakarta International Stadium atau JIS. Ia menyayangkan biaya pembangunan JIS yang mencapai Rp 4 triliun, tetapi tidak diakui berstandar FIFA.
Melalui akun Twitternya @Miduk17, Jhon Sitorus membagikan tangkapan layar berita tentang JIS. Dalam berita itu, tertulis jika pemegang lisensi Safety dan Security mengakui jika JIS belum diverifikasi oleh FIFA.
Hal itu, kata Jhon Sitorus, berarti narasi JIS sudah berstandar FIFA adalah hoaks. Ia juga menyentil anggaran Rp 4 triliun yang digelontorkan di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membangun JIS.
"Berarti selama ini hoaks atau cuma ngaku-ngaku. Faktanya JIS memang tidak berstandar FIFA. Pemegang Lisensi Safety dan Security mengakui JIS belum diverifikasi FIFA," tulis Jhon Sitorus.
"Luar biasa kebohongan yang terstruktur dan masif. Menghabiskan uang Rp 4 triliun hanya demi pengakuan fiktif," sambungnya.
Tak hanya itu, Jhon Sitorus dengan tajam juga menyebut bahwa JIS hanya berstandar kabupaten, bukan FIFA.
"Udah gue bilang dulu, JIS hanya standar kabupaten," tegas Jhon Sitorus.
Kritikan yang disampaikan Jhon Sitorus langsung mendapatkan atensi warganet. Cuitannya terpantau telah dibaca 35 ribu kali dan mendapatkan ratusan tanda suka.
Warganet juga memberikan beragam opini di kolom komentar. Mulai dari setuju dengan cuitan Jhon Sitorus hingga balas mengkritiknya.
"Banyak yang kepanasan, sebaiknya undang FIFA biar jelas apa kekurangannya," saran warganet.
"Artinya JIS dipaksakan kejar tayang hanya untuk seremonial peresmian lalu dieskalasi sebagai masterpiece legacy. Soal kualitas? Dibuatkan drama melankolis. Bah," sindir warganet.
"Belum diverifikasi tidak sama dengan tidak standar FIFA. Namun pembangunan JIS memperhatikan standar FIFA. Jika diusulkan, nah baru diverifikasi maka FIFA datang ke JIS dan stadion lain, mereka ada checklistnya," komentar warganet.
"Jhon Sitorus kan lu lebih paham tentang stadion, tolong beri tahu pak Erick Thohir. Undang saja peninjau kelayakan lapangan dari FIFA buat survei kelayakan JIS, memenuhi standar kelayakan atau tidak. Kan ketahuan kalau yang kurang menurut FIFA, baru lengkapi. Persoalan yang gampang dipersulit," tulis warganet.
"Heeee sesuatu yang baru dibuat dengan standarisasi yang jelas harus dilakukan uji standarisasi atau verifikasi atas hasil tersebut. Dibuat dlulu baru ajukan untu verifikasinya standarisasi," timpal lainnya.
Sumber: suara