Heboh Soal Tim Ranger Medsos Erick Thohir Bocor, Loyalis Anies Nyindir Ada Uang Rakyat Dijadikan Sebagai Biaya...

Heboh Soal Tim Ranger Medsos Erick Thohir Bocor, Loyalis Anies Nyindir Ada Uang Rakyat Dijadikan Sebagai Biaya...

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Politikus Golkar, Andi Sinulingga menyoroti bocornya perihal tim rager media sosial (medsos) yang disebut untuk mengampanyekan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Hal itu ditanggapi Andi Sinulingga melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, loyalis Anies Baswedan ini menyindir adanya uang rakyat yang dipakai biaya membuat serdadu opini untuk diri Erick Thohir.

"Enak sekali ya, bikin serdadu opini untuk diri sendiri, tapi biayanya pakai uang rakyat, Culas," ujar Andi Sinulingga dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @AndiSinulingga, Jumat (10/7).


Sementara itu, diketahui beredar di medos percakapan terkait 'buzzer' Erick Thohir yang membentuk tim media sosial untuknya. Salah satu akun yang mengunggah percakapan tersebut yaitu @BosPurwa.


Dalam potongan video yang diunggah, seorang perempuan berambut sebahu menyatakan bahwa di Kementerian BUMN terdapat grup media sosial yang dinamakan ranger medsos.

Grup tersebut terdiri dari karyawan-karyawan Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN yang sebagian besar berasal dari generasi milenial atau Gen Z.


"Di Kementerian BUMN, mereka membentuk grup yang disebut ranger medsos yang anggotanya terdiri dari karyawan BUMN dan Kementerian BUMN yang generasinya lebih muda," kata perempuan tersebut, Senin (10/7/2023).

Adapun tugas dari grup tersebut adalah memberikan komentar positif di media sosial untuk Erick Thohir serta membentuk opini bahwa Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir berhasil.

"Tugas mereka adalah memberikan komentar positif dan memberikan like di media sosial Erick Thohir serta membentuk opini bahwa Kementerian BUMN di pimpin Erick Thohir ini lumayan berjaya lah, dividennya naik, keuntungannya naik segala macam," ujarnya.


Namun, hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari Erick Thohir maupun pihaknya terkait hal ini.


Terpisah, dalam sebuah talk show pada Jumat (31/12/2023) Erick menilai media sosial sebagai alat untuk mengontrol atau menjaga keseimbangan di antara lembaga-lembaga dan masyarakat.

Ia tak memungkiri saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden Intermilan pada 2014 silam ada pujian ketika timnya menang dan ada makian ketika timnya kalah.


“Saya setuju ini bagian dari check and balance, ya sama ketika punya klub bola ya nasibnya sama, menang dipuji puji, begitu kalah di maki maki. Dan perasaan itu kalau di bola seperti kalah enggak bisa tidur, seri kenapa gak bisa menang, menang senyum-senyum sendiri jadi sama di Medos itu,” ujar Erick, dikutip dari medcom.id.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita