GELORA.CO -Wakil Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) M. Najih Arromadloni mengatakan, pemerintah merekrut Panji Gumilang karena dua alasan.
Najih meyakini, dua alasan yang dimiliki pemerintah saat itu untuk merekrut Panji setelah Negara Islam Indonesia (NII) dibubarkan tidak sepenuhnya salah.
“Sebetulnya, dulu waktu NII dibubarkan itu kan banyak beberapa tokoh NII itu digalang oleh pemerintah, direkrutlah oleh intelijen ini ya untuk dibina, termasuk Panji Gumilang,” katanya, dikutip Liberte Suara dari YouTube tvOneNews.
“Kepentingan pemerintah ya ada dua, ya tidak sepenuhnya salah sebetulnya,” tambahnya.
Pertama, ujar Najih, pemerintah saat itu perlu menundukkan gerakan NII. Kedua, NII dapat bermanfaat untuk meredam aksi Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Karena dua hal ini, kemudian dari situ Panji Gumilang mengenal banyak perwira intelijen. Pada akhirnya (Panji) menjadi agen aktif di BIN (Badan Intelijen Negara),” jelas Najih.
Panji diketahui memanfaatkan kedekatannya dengan beberapa tokoh intelijen sehingga ia dapat mendirikan Ponpes Al Zaytun.
Panji mendapatkan perlakuan spesial karena tidak ditangkap oleh pemerintah. Padahal rekan seperjuangannya di NII satu per satu diciduk.
Sumber: suara