GELORA.CO - Menurut analisa pengamat politik Rocky Gerung, proses PDI Perjuangan (PDIP) mencapreskan Ganjar Pranowo tidaklah demokratis.
Hal ini sebagai tanggapan sikap politisi PDIP Effendi Simbolon yang secara terbuka memuji Prabowo Subianto. Menurut Rocky, meski dukungan Effendi Simbolan terhadap Prabowo Subianto memberi pukulan bagi partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu, tapi bukan merupakan upaya menantang PDIP.
"Jadi pasti Gerindra juga a blessing in disguise bahwa Effendi mengucapkan itu, dan itu pukulan bagi PDIP, tetapi kita selalu analisis buat Effendi itu bukan petatang-peteng untuk nantangin PDIP," ujar Rocky, mengutip fajar.co.id, Selasa (11/7/2023).
Namun untuk menunjukkan kepada publik bahwa pemilihan Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP tidak jujur dan ini tentu saja ditunggu oleh masyarakat umum.
"Dia merasa bagian dari partai yang kemudian akan dipersoalkan publik karena tidak jujur dalam soal pengangkatan Ganjar, jadi Effendi sebetulnya mengucapkan sesuatu yang secara etis ditunggu-tunggu oleh publik," jelas Rocky.
Kemudian Rocky menduga dukungan kepada Prabowo merupakan protes Effendi terhadap pencapresan Ganjar, karena sebagai internal PDIP, ia mengetahui prosesnya tidak demokratis.
"Semacam protes Effendi itu bahwa dia enggak setuju dengan Ganjar, kira-kira itu kan jalan pikirannya, nah kalau enggak sesuai dengan Ganjar itu artinya Effendi sebagai orang partai itu tahu bahwa prosesnya tidak demokratis, kan itu dasarnya," ujarnya.
"Jadi kalau misalnya dipanggil oleh semacam Dewasnya PDIP bagus juga, tapi saya kira Effendi akan bilang ya memang saya merasa bahwa ada yang tidak demokratis di situ kan," tandasnya.
Sumber: kontenjatim