Dokter Spesialis Kulit Ungkap Tidak Ada yang Namanya Gen LBGT: Ini Penelitian Ilmiah, Tak Bisa Dibantah!

Dokter Spesialis Kulit Ungkap Tidak Ada yang Namanya Gen LBGT: Ini Penelitian Ilmiah, Tak Bisa Dibantah!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Beberapa waktu yang lalu, publik sempat digegerkan dengan sebuah kabar yang mengatakan kalau akan berlangsungnya perkumpulan komunitas LGBT se- ASEAN pada 17-23 Juli di kawasan Jakarta.

Kabarnya pertemuan tersebut digagas oleh ASEAN SOGIE Caucus sebuah organisasi dibawah naungan Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2021 lalu.

Alhasil, isu tersebut pun memunculkan sejumlah penolakan dari berbagai pihak mulai dari MUI sampai dengan pihak DPRD yang dengan tegas menolak kegiatan tersebut berlangsung. 

Namun, dari informasi yang beredar tersebut tak menyebut lokasi tepat yang menjadi titik kumpul komunitas LGBT itu.  

Pihak MUI sendiri mengingatkan agar jangan sampai LGBT dianggap normal apalagi dilegalkan.

Pasalanya tindak LGBT merupakan sesuatu yang menyimpang dan justru jika dilakukan bisa berdampak dengan timbulnya penyakit berbahaya yang baru.

Dalam sebuah kesempatan, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Dewi Inong Irana menjelaskan kalau ternyata hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan sesama jenis dapat menyebabkan banyak penyakit berbahaya.

Hadir saat diundang dalam acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di tvOne, dr.Inong mengatakan kalau perilaku seks bebas termasuk sesama jenis merupakan masalah kesehatan.

"Perilaku seks bebas termasuk yang sesama jenis ini apalagi lewat yang lubang kotoran pembuangan manusia adalah masalah kesehatan. Ini bukan kata saya ya, jadi semuanya yang saya paparkan disini adalah data mulai dari HIV, sifilis, gonorem" kata dr Inong.

Bahkan dr Inong dengan tegas mengatakan kalau ada sebuah penelitian yang di lakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Boston Amerika Serikat yang menyebutkan kalau tidak ada gen LGBT.

"Ini ada penelitian terbaru 2019 dari MIT bukan main-main 500.000 orang diperiksa gen, silahkan buka ya penelitiannya yang menyebutkan bahwa tidak ada Gen LGBT" tegas dr Inong.

"Ini penelitian ilmiah nggak bisa dibantah bukan kata saya silahkan dibuka ya MIT di Amerika," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dr Inong mengatakan kalau perilaku seksual sesama jenis yang dilakukan lewat dubur menimbulkan penyakit baru.

"HIV-Aids tahun 81 mulanya dari mana? dari lelaki yang hubungan seks dengan lelaki, lalu cacar monyet dimulainya juga dari peristiwa dari itu. Jadi ini penyakit memang muncul karena itu nggak sesuai fitrah manusia," tutupnya.

Sumber: tvone
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita