Dinilai Tak Berstandar FIFA, Rumput JIS Ternyata Dipakai di Stadion Eropa

Dinilai Tak Berstandar FIFA, Rumput JIS Ternyata Dipakai di Stadion Eropa

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemerintah berencana merenovasi Jakarta Internasional Stadium (JIS) jelang Piala Dunia U-17. Salah satu aspek penting yang akan diperbaiki total adalah rumput JIS. Rumput di Stadion JIS dianggap tidak sesuai standar FIFA.

Chairman Karya Rama Prima (KaErpe) Qamal Mustaqim, tim ahli yang terlibat mengevaluasi rumput JIS membeberkan masalah rumput JIS tidak sesuai standar FIFA.

Stadion JIS saat ini menggunakan rumput zoysia japonica. Jenis rumput ini sebenarnya sudah berstandar FIFA dan banyak dipakai di stadion-stadion sepak bola Eropa. Misalkan saja, stadion kebanggaan raksasa Jerman Bayern Munich, Allianz Arena. Masalahnya adalah media dan cara tanam rumput tersebut.

Sejak awal pembangunan, JIS dirancang memakai rumput berjenis hybrid. Rumput berjenis hybrid ini adalah rumput perpaduan antara rumput alami dengan sintetis. Adapun rumput hybrid ini ditanam di area lapangan utama dan lapangan latih.

Rupanya penggunaan rumput jenis hybrid ini sudah digunakan di stadion-stadion ternama Eropa. Tercatat jika stadion-stadion tersebut antara lain Wanda Metropolitano Stadium, Tottenham Hotspurs Stadium, hingga Allianz Arena milik Bayern Munchen.

"Rumput jenisnya japonica cuma ditanam di karpet sintetis," kata Qamal ditemui usai meninjau JIS, Jakarta Utara, Selasa (4/7).

Karpet sintetis sebagai media tanam itu terpantau dangkal. Sehingga akar rumput tidak menembus sampai ke tanah. Hal itu membuat rumput tidak mendapat sinar matahari dan air yang cukup untuk tumbuh.

"Medianya dangkal, jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari enggak cukup," jelas Qamal.

Ahli agronomi ini menyampaikan, rumput jenis ini normalnya butuh waktu 8 jam penuh disinari matahari. Sedangkan, di JIS semisal di area selatan lapangan hanya mendapat cahaya matahari sekitar 6 jam sehari.

"Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari. Sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 9 sampai 14.00 WIB, ini yang masalah," ujar Qamal.

Oleh sebab itu, Qamal menyarankan agar pemerintah mengganti rumput JIS dengan memindahkan rumput hidup yang sudah jadi dari lapangan golf sebagai solusi cepat untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17.

"Solusi kita sudah usulkan ke menteri, yang bisa dilakukan adalah pindahkan lapangan yang sudah jadi, salah satunya dari golf. Yang mungkin kalau Bapak-Ibu mengikuti pekerjaan kami di GBK, Asian Games 2018 itu memindahkan lapangan dari golf, itu yang bisa dilakukan," terangnya.

"Kalau rusak kita harus ganti langsung secara soding namanya. Itu solusi paling dekat karena 3 bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput yang tahan, soding," sambung dia.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir beserta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljoyo meninjau Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, Selasa (4/7).

Dalam kunjungan tersebut, Basuki mengatakan bahwa rumput dan akses keluar penonton akan diperbaiki. Anggaran yang digunakan berasal dari pemerintah pusat, pemprov DKI, dan swasta.

"Tadi sudah saya sampaikan, (sumber anggarannya) keroyokan. (Total angkanya) belum saya hitung," kata Basuki kepada wartawan di JIS.

Basuki merinci, seluruh rumput di dalam stadion JIS akan diganti. Anggaran untuk rumput baru tersebut adalah Rp6 miliar yang akan ditanggung Kementerian PUPR.

Sumber: merdeka
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita