Cara Airlangga 'Ajari' Jokowi, Usai Pertemuan 3,5 Jam Langsung Zig-zag ke PDIP

Cara Airlangga 'Ajari' Jokowi, Usai Pertemuan 3,5 Jam Langsung Zig-zag ke PDIP

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Cara Airlangga ajari Jokowi, usai pertemuan 3,5 jam langsung zig-zag ke PDIP.

Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai yang penting adalah membaca arah pikiran Joko Widodo alias Jokowi. 

Dalam kasus Ketua Umum Golkar, misalnya, harus bisa mengukur seberapa jauh Airlangga mau ditendang Jokowi. 


Di sini dia melihat orang-orang yang disuruh Jokowi harus mengucapkan secara maksimal bahwa Airlangga mesti diganti. 


Seolah-olah menarasikan Airlangga tidak bermutu segala macam. "Tetapi, itu tidak bermutu karena Airlangga dicalonkan sebagai presiden yang memang tidak bisa naik," katanya. 

Tetapi, Golkar sebagai pengaman politik tetap bisa berguna. Airlangga tahu, walau tidak bermutu tapi Golkar bisa ada di parlemen dan itu bahaya. 

"Kira-kira Jokowi menghitung itu, potensi Airlangga untuk konsolidasi diri kalau dia jadi alternatif dalam politik Indonesia," katanya.

Wartawan senior FNN, Hersubeno Arief mengatakan, hasil pertemuan antara PDIP dengan Golkar menyatakan bahwa mereka akan membentuk tim teknis untuk melakukan penjajakan koalisi. 

Hersubeno Arief  mengatakan, Airlangga ketika dia bertemu dengan Jokowi sampai tiga setengah jam, dia sudah melaporkan bahwa akan bertemu dengan Puan. 



"Bagaimana kita membacanya?"

Rocky Gerung mengatakan, Airlangga adalah orang bijak. “Saya kira Airlangga seorang yang bijak. 

Bahkan kata dia, Airlangga tahu bahwa persoalan internal pasti adalah perintah eksternal. 

"Kira-kira begitu. Kan karena terlalu cepat tuh Golkar punya otonomi untuk mengacak-ngacak ketua umumnya sendiri." 

"Saya kira Golkar tidak dalam tradisi itu. Pasti bereaksi dong orang-orang semacam Aburizal Bakrie yang juga sudah pernah mengalami hal yang sama. Demikian juga Jusuf Kalla,” ucapnya.

Rocky Gerung membaca jika tokoh-tokoh Golkar ingin melihat partai tumbuh secara organisasi yang baik. 

"Kalau ada problem, selesaikan di Munas saja. Airlangga paham itu dan pertemuan dengan Jokowi masuk akal karena Jokowi tentu ingin tahu rasa politik Airlangga ke mana, ke Anies, ke Prabowo, atau ke Ganjar, yaitu Ganjarnya Puan," katanya.

“Saya kira Airlangga paham itu sehingga Airlangga berpikir, oke, nggak ada soal dia bertemu dengan PDIP, bukan dalam rangka mencari selamat dari kasus itu saya kira, tapi untuk memperlihatkan pada Jokowi bahwa politik itu tidak harus dicemaskan sebetulnya." 

"Kan Airlangga juga politisi yang matang sebetulnya. Jadi, zig zagnya Airlangga sebenarnya untuk memenangkan hati Jokowi,” ujar Rocky. 

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita