GELORA.CO -Saran yang tepat bukanlah Basuki Tjahaha Purnama (Ahok) dinominasikan sebagai calon direktur utama Pertamina, melainkan direkomendasikan untuk segera diberhentikan dari Komisaris Utama perusahaan minyak plat merah itu.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpendapat, situasi Pertamina yang ada Ahok di dalamnya, justru menghadapi persoalan pelik baik dari sisi ekonomi maupun politik.
Kata Dedi, kerugian yang dialami Pertamina jelas tandai ketidak mampuan Ahok dalam mengendalikan Dirut Pertamina. Termasuk, insiden meledaknya depo Plumbang juga kian politis.
"Justru jauh lebih baik jika Ahok direkomendasikan untuk mundur dari Pertamina, bersamaan juga dengan Dirut Pertamina, bukan justru mewacanakan sebagai Dirut baru," jelas Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/7).
Menurut Dedi, sebagai kelompok penguasa, memberikan posisi Dirut pada Ahok bisa saja sebagai upaya membersihkan nama Ahok untuk kembali terjun ke dunia politik elite.
Ia mengingatkan, Presiden Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia memiliki risiko politik bagi Jokowi atau bagi tokoh yang akan didukung Jokowi tidak signifikan, karena kelompok kontra Ahok adalah pihak yang sama dengan kontra Jokowi, dan Jokowi tetap saja masih miliki lebih banyak yang pro.
Ia pun menyarankan agar Ahok mundur dari kontestasi Dirut dan Komisaris Utama Pertamina.
"Karena terbukti banyak persoalan yang tidak selesai, maka ia layak diajukan sebagai kandidat Cawapres Ganjar, agar tidak tanggung," pungkasnya.
Sumber: RMOL